Sat 15 March 2008 01:06 | Mawaris > Ahli waris | 61.577 views
Assalamualaikum Warohmatulloh.,
Ust. Ahmad Sarwat,
Dalam bahasan ilmu Faraidh beberapa waktu yang lalu ustaz sempat membahas bahwa ahli waris yang telah meninggal dunia tidak mendapatkan bagian warisan.
Akan tetapi dalam bahasan yang lain jika ahli waris meninggal maka akan tetap mendapatkan bagian warisannya.
Manakah pernyataan tersebut yang benar dan berdasarkan apa dalil tentang ini?
Contoh kasus: ada keluarga yang ditinggal Ayahnya kemudian harta warisan belum dibagikan, selanjutnya ada anaknya laki-laki yang sebenarnya menjadi ahli waris juga telah meninggal, pertanyaannya akankah anak laki-laki yang telah meninggal ini mendapatkan warisan?
Jazakalloh,
Wassalamualaikum
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Apa yang membuat Anda bingung memang harus diklarifikasi. Karena pada hakekatnya kedua pernyataan itu benar dan tidak saling bertentangan.
Seorang anak yang menjadi ahli waris ayahnya karena wafat, akan mendapat warisan. Walaupun pembagian warisan belum ditetapkan, namun haknya atas harta benda peninggalan ayahnya sudah pasti.
Barangkali ada kendala tertentu sehingga pembagian warisan belum terlaksana. Hal wajar saja dan kasusnya sering terjadi.
Namun begitu sang Ayah wafat, secara otomatis sudah jelas hak masing-masing ahli waris. Tinggal menghitung berapa hutang almarhum, piutang, wasiat, dan penetapan hak-hak lainnya atas harta almarhum.
Maka kalau ada seorang di antara ahli waris yang wafat, haknya tidak akan hangus. Meski belum ada di tangan, namun haknya akan tetap ada dan tidak hilang.
Bila dia punya isteri, maka isterinya ini akan menerima warisan dari harta suaminya, bukan dari mertuanya.
Hak seorang isteri dari harta suaminya adalah 1/4 atau 1/8. Dan bila si ahli waris ini meninggalkan anak, anak-anaknya pun akan mendapat warisan dari harta Ayahnya. Bukan dari kakek mereka.
Ahli Waris Yang Meninggal Duluan
Adapun pernyataan bahwa seorang ahli waris yang meninggal tidak mendapat warisan adalah dalam kasus di mana sang Ayah masih hidup dan si anak yang seharusnya menjadi ahli waris meninggal duluan.
Maka anak itu memang tidak akan menerima warisan dari Ayahnya. Sebab Ayah -yang biasanya menjadi pemberi warisan itu- kan masih hidup, sedangkan si anak -yang biasanya menerima warisan- malah meninggal duluan.
Maka hukumnya jadi terbalik, bukan anak yang menerima warisan dari ayahnya, tapi malah justru si ayah yang menerima warisan dari anaknya yang meninggal dunia.
Dan memang dalam hukum waris, ada sebuah aturan bahwa yang memberi warisan harus meninggal terlebih dahulu, dan yang menerima warisan harus masih hidup saat itu.
Mari kita buat ilustrasi lain. Ada pasangan suami isteri. Kalau suaminya meninggal duluan, maka isteri menjadi ahli waris. Dan isteri berhak mendapatkan harta 1/8 suaminya, atau 1/4 bila si suami tidak punya anak.
Tapi seandainya isteri meninggal duluan, maka suaminya menjadi ahli waris dari isterinya. Suaminya berhak atas 1/4 harta isteri atau 1/2-nya bila isteri tidak punya anak.
Kasus Anak Meninggal Duluan
Bila seorang anak meninggal dan ayahnya masih hidup, tentu saja ayah akan menjadi ahli waris dari anaknya. Hak ayah atas harta anaknya sebesar 1/6 bagian.
Bila kemudian si Ayah meninggal juga, isteri si anak tidak menerima warisan dari harta mertuanya. Demikian juga, anaknya anak juga tidak menerima warisan dari kakeknya, apabila kakek itu masih punya anak lain selain ayah si cucu.
Semoga penjelasan ini jelas dan keterangan ini terang. Seterang matahari di siang yang terik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ahmad Sarwat, Lc
Akses Ustadz Menjawab Melalui Hape 13 March 2008, 23:09 | Umum > Belajar agama | 5.659 views |
Beranjak Dewasa Tapi Belum Aqiqah 13 March 2008, 01:58 | Qurban Aqiqah > Aqiqah | 10.894 views |
Haramnya Pupuk Kandang 11 March 2008, 22:34 | Thaharah > Najis | 12.446 views |
Menyentuh Kemaluan, Batalkah Wudhu' Saya? 11 March 2008, 22:30 | Thaharah > Wudhu | 17.720 views |
E-Book Kitab Berbahasa Arab Gratis 11 March 2008, 04:09 | Dakwah > Sarana Dakwah | 13.583 views |
Tentang Kebolehan Menggauli Budak 11 March 2008, 02:16 | Kontemporer > Hukum | 10.370 views |
Tindakan Konkrit terhadap Keadaan di Palestina 10 March 2008, 00:09 | Negara > Polemik | 5.670 views |
Air di Bak Mandi Kecil Apakah Suci dan Mensucikan? 9 March 2008, 01:31 | Thaharah > Air | 108.678 views |
Benarkah Ka'bah Itu Adalah Kuburan? 8 March 2008, 23:17 | Haji > Kabah | 17.579 views |
Tidur di Saat Kutbah Jum'at, Sahkah Sholat Jum'atnya? 7 March 2008, 03:14 | Shalat > Shalat Jumat | 27.718 views |
Meneruskan Tema "Menikahi Wanita Ahli Kitab" 7 March 2008, 02:46 | Pernikahan > Nikah beda agama | 6.830 views |
Ragu-Ragu dengan Bekas Najis di Mana-Mana 6 March 2008, 00:03 | Thaharah > Najis | 58.617 views |
Jadi Bawahan dengan Tugas Menghitungkan Riba, Apakah Ikut Berdosa? 6 March 2008, 00:03 | Muamalat > Riba | 7.952 views |
Status Wanita Ahli Kitab Setelah Dinikahi 5 March 2008, 00:58 | Pernikahan > Nikah beda agama | 10.131 views |
Bolehkah Ayah Saya Jadi Wali untuk Saya? 5 March 2008, 00:56 | Pernikahan > Wali | 6.641 views |
Menikahi Wanita yang Sedang Koma Karena Sakit.... 3 March 2008, 23:03 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 9.867 views |
Shalat Jumat di Kapal 3 March 2008, 21:53 | Shalat > Shalat Jumat | 8.170 views |
Film Ayat-Ayat Cinta Lebih Berbahaya dari Film Maksiat? 3 March 2008, 01:47 | Kontemporer > Fenomena sosial | 12.014 views |
Teknologi Dunia Jin 1 March 2008, 21:48 | Kontemporer > Misteri | 13.240 views |
Hewan yang Disetrum 1 March 2008, 00:29 | Kuliner > Hewan | 8.432 views |
TOTAL : 2.312 tanya-jawab | 43,818,904 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta18-1-2021Subuh 04:28 | Zhuhur 12:04 | Ashar 15:29 | Maghrib 18:20 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|