Sun 23 October 2016 04:10 | Umum > Tasawuf | 31.092 views
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahamatullahi wabarakatuh,
Asalkan seseorang serius bertaubat dalam arti yang sesungguhnya, serta menjalankan semua ketentuan dalam bertaubat, maka kita tidak boleh meragukan bahwa Allah SWT adalah Tuhan Maha Penerima taubat.
Jangankan cuma dosa-dosa kecil, bahkan dosa yang besar seperti membunuh nyawa manusia, berzina termasuk juga dosa menyekutukan Allah SWT, semua dengan mudah Allah SWT ampuni, dengan Kemaha-kasihan-Nya, dengan ke-Maha-Pengampun-Nya.
لله أشد فرحا بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها، فأتى شجرة فاضطجع في ظلها، وقد أيس من راحلته، فبينما هو كذلك إذا هو بها، قائمة عنده ، فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح: اللهم أنت عبدي وأنا ربك، أخطأ من شدة الفرح
Sungguh Allah lebih berbahagia atas taubat hamba-Nya ketika bertaubat, dibandingkan bahagianya seorang kehilangan untanya di padang pasir, padahal semua bekal makan minumnya disitu, sehingga putus asa lalu duduk berteduh di bawah bayang pohon tanpa harapan, lalu tiba-tiba untanya telah berdiri di depannya, digenggamnya tali kekang unta itu saking bahagianya sambil berkata,"Ya Allah, Engkau hambaku dan Aku tuhanmu", sampai terbalik-balik lantaran terlalu bahagia. (HR. Muslim)
Maka sebelum segala sesuatunya, seorang yang bertaubat harus yakin 100% bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Allah SWT bukan Tuhan pendendang, yang kerjaannya sibuk bagaimana membalaskan sakit hati-Nya.
Orang yang membunuh 99 nyawa kemudian ditambah lagi dengan 1 nyawa pun diampuni dan dimasukkan ke surga.
Wanita berzina yang hamil ketika datang kepada Rasulullah SAW minta dirajam, meksi sempat disumpah-serapahi oleh beberapa shahabat, namun beliau SAW tegaskan bahwa wanita itu sedang dalam perjalanan menuju surga. Mengapa demikian? Karena dia sudah bertaubat sebagaimana sabda SWT :
لقد تابت توبة لو قمست بين سبعين من أهل المدينة لوستعتهم
Dia telah bertaubat (dengan ampunan sangat besar), sehingga bila (ampunan itu) dibagian untuk 70 penduduk Madinah, cukuplah untuk mereka (bisa masuk surga). (HR. Muslim).
Sehingga posisi yang benar buat seorang muslim adalah antara khauf dan raja'. Antara takut dan harap. Takut dari azab Allah SWT atas dosa yang pernah dilakukan. Dan berharap kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang berserah diri.
Di antara taubat yang tidak diterima antara lain adalah:
1. Taubat yang tidak diiringi rasa sesal di dalam hati
Orang yang bertaubat, namun di dalam hatinya tidak merasakan rasa sesal atas semua kesalahannya yang telah diperbuatnya, maka Allah SWT pun juga tidak menyesal untuk menolak taubat hamba yang seperti ini.
Orang yang tobat harus menghilangkan semua kenangan masa lalunya. Jangan diceritakan kepada siapapun juga. Allah yang telah menutupi aib itu semoga juga menutupi dosa-dosa sebelumnya. Dan mulai kehidupan baru yang lebih baik dan lebih Islami.
2. Taubat yang tidak mencegah dari pengulangan dosa
Orang yang bertaubat tapi secara sadar dan terus menerus mengulangi dosa dan kesalahannya tanpa ada tekad untuk menghentikannya, tentu tidak akan diterima taubatnya. Sebab pada hakikatnya, dia tidak bertaubat.
Agar orang yang sudah tobat itu jangan sampai mengulangilagi, salah satunyadengan cara pindah dari suasana dan lingkungan yang selama ini memberikan peluang melakukan itu. Orang yang taubat harus hidup di tengah orang-orang shaleh dan selalu menjaga hukum Allah. Bukan lingkungan yang mendiamkan apabila ada kemungkaran dan kebatilan. Sehingga apapun yang dia lakukan, selalu ada orang-orang yang dengan ikhlas mengingatkan.
3. Tidak Mendapat Maaf dari Orang Lain
Khusus untuk dosa yang terkait dengan hak milik orang lain seperti dosa memukul, membuh, menyakiti, mencuri, menipu dan merugikan orang lain, maka perlu permintaan maaf kepada mereka yang telah dizalimi itu.
Hal ini mengingat bahwa hak orang lain yang telah diambil secara zalim itu masih tetap akan dituntut oleh pemiliknya kelak di akhirat. Bahkan seorang yang mati syahid sekalipun, tetap akan dimintai pertanggung jawaban urusan hutangnya yang belum selesai. Padahal orang yang mati syahid itu masuk surga tanpa dihisab lagi amal-amalnya.
Taubat yang Benar Akan Menghapus Dosa Sebelumnya
Bila seseorang bertaubat atas dosa yang pernah dilakukannya dengan taubat yang sesungguhnya serta diiringi dengan minta ampun kepada Allah, penyesalan dan meninggalkan semua dosa-dosa itu, lalu mulai kehidupan yang baru yang jauh dari dosa dan suci dari noda, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dan memasukkan hambanya yang bertaubat itu ke dalam kelompok orang-orang yang shalih.
Di masa lalu seorang bertanya kepada Ibnu Abbas ra., ”Aku melakukan zina dengan seorang wanita, lalu aku diberikan rizki Allah dengan bertaubat. Setelah itu aku ingin menikahinya, namun orang-orang berkata (sambil menyitir ayat Allah), ”Seorang pezina tidak menikah kecuali dengan pezina juga atau dengan musyrik.” Lalu Ibnu Abbas berkata, ”Ayat itu bukan untuk kasus itu. Nikahilah dia, bila ada dosa maka aku yang menanggungnya.” (HR Ibnu Hibban dan Abu Hatim)
Ibnu Umar ditanya tentang seorang laki-laki yang berzina dengan seorang wanita, bolehkan setelah itu menikahinya? Ibnu Umar menjawab, ”Ya, bila keduanya bertaubat dan memperbaiki diri.”
Agar Punya Benteng
Wassalamu 'alaikum warahamatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat,Lc., MA
Bolehkah Minum Air Kencing Unta? 19 October 2016, 04:40 | Kuliner > Najis | 18.685 views |
Hukum Makan Daging Buaya : Halalkah? 17 October 2016, 07:40 | Kuliner > Hewan | 30.107 views |
Wali Nikah Bukan Ayah Kandung 16 October 2016, 06:17 | Pernikahan > Wali | 50.835 views |
Adakah Zakat Atas Tanah Gusuran? 14 October 2016, 10:00 | Zakat > Apakah Kena Zakat? | 6.382 views |
Tax Amnesty, Pajak Dalam Pandangan Syariah: Wajib atau Haram? 2 October 2016, 06:59 | Muamalat > Pajak | 40.154 views |
Adakah Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun 1 October 2016, 18:25 | Hadits > Status Hadits | 41.429 views |
Sudah Mampu Secara Harta, Bolehkah Menunda Pergi Haji? 22 September 2016, 05:12 | Haji > Kewajiban | 26.456 views |
Bolehkah Wanita Menyembelih Hewan Qurban atau Aqiqah? 15 September 2016, 02:20 | Qurban Aqiqah > Qurban | 9.506 views |
Bolehkah Saya Sebagai Wanita Pergi Haji Tanpa Suami atau Mahram? 10 September 2016, 03:01 | Haji > Haji Berbagai Keadaan | 34.992 views |
Diqurbankan Oleh Perusahaan Tempat Bekerja 8 September 2016, 05:44 | Qurban Aqiqah > Qurban | 8.318 views |
Benarkah Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah Harus Mengacu Kepada Wuquf di Arafah? 3 September 2016, 03:30 | Puasa > Puasa Sunnah | 20.970 views |
Pedoman Panitia Penyembelihan Hewan Qurban 2 September 2016, 06:01 | Qurban Aqiqah > Qurban | 31.532 views |
Bisakah Perusahaan Melakukan Penyembelihan Hewan Qurban? 1 September 2016, 09:12 | Qurban Aqiqah > Qurban | 9.643 views |
Kapan Peran Ayah sebagai Wali Nikah Boleh Digantikan? 30 July 2016, 23:00 | Pernikahan > Wali | 38.557 views |
Sulit Memahami Terjemahan Al-Quran 29 July 2016, 10:24 | Al-Quran > Tafsir | 13.300 views |
Bagaimana Ketentuan dan Tata Cara Mengqadha' Shalat? 27 July 2016, 16:30 | Shalat > Shalat Qadha | 380.716 views |
Tidak Ada Air Untuk Wudhu Tidak Ada Tanah Untuk Tayammum 22 July 2016, 06:20 | Shalat > Kewajiban Shalat | 16.949 views |
Makna Iedul Fithri dan Hubungannya Dengan Tradisi 16 July 2016, 19:59 | Puasa > Idul Fithr | 7.562 views |
Apakah Bayi Wafat Karena Keguguran Harus Dishalati? 4 July 2016, 05:15 | Shalat > Shalat jenazah | 15.307 views |
Apakah Harta Bisa Kena Zakat Dua Kali? 3 July 2016, 09:12 | Zakat > Pengertian Zakat dan Batasannya | 14.942 views |
TOTAL : 2.300 tanya-jawab | 43,879,354 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta27-1-2021Subuh 04:32 | Zhuhur 12:07 | Ashar 15:29 | Maghrib 18:21 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|