Fri 12 January 2007 00:14 | Muamalat > Kredit | 6.696 views
Assalamu'alaikum wr. Wb.
Ustadz yang dirahmati Allah SWT. Saya seorang PNS, yang ingin mempunyai usaha sampingan yaitu dengan berdagang dan dijual secara kredit maupun cash. Usaha yang tekuni adalah menjual barang kredit semacam motor, tv, tape, radio, dll dalam skala orang-orang terdekat yang sekiranya perlu bantuan (mereka hanya mampu beli secara kredit karena gaji kecil). Tapi saya bingung menentukan berapa selisih harga pokok dengan harga kredit. Misalnya TV harga pokoknya 1 jt berapa harga yang pantas kalau dijual secara kredit?
Pertanyaan saya:
1. Bagaimana hukum mengkreditkan barang kepada orang yang secara ekonomi pas-pasan tapi orang tersebut ingin mempunyai barang tersebut?
2. Dosakah saya mengambil keuntungan dari mengkreditkan barang tersebut sedangkan niat saya lainnya ingin membantu orang tersebut memiliki barang (motor, tv) soalnya kalau beli cash mereka tidak mampu?
3. Berapa prosentase/ selisih harga dari harga pokok yang ditoleransi dalam menjual barang secara kredit?
Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. Wb
Sudarso
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jual beli tidak mengenal batas maksimal keuntungan. Berapa pun margin yang diminta, pada dasarnya hukumnya boleh-boleh saja.
Tetapi ada syaratnya, yaitu selama pedagang itu tidak melakukan monopoli komoditas. Harus ada pedangan lainnyayang menjadi kompetitor, sehingga harga barang itu tetapkompetitif.
Dengan tidak adanya monopoli, siapa pun yang menaikkan harga barang seenaknya, akan terkena sendiri sendiri akibatnya. Yang pasti dagangannya tidak laku, karena orang lain bisa menjual dengan lebih murah.
Lalu aturan dalam mengambil keuntungan dari sistem jual beli kredit pun sama. Boleh mengambil margin keuntungan berapa saja, asalkan ada kompetitornya. Di mana para pembeli punya pilihan untuk membeli dari pedagang yang mana saja, yang penting lebih murah dan barangnya lebih baik.
Halalnya Hukum Jual Beli Kredit, Tapi Dengan Syarat
Para ulama sepakat menghalakan jual beli dengan sistem kredit, asalkan memenuhi beberapa persyaratan. Sebagai syarat harus dipenuhi ketentuan berikut:
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi dalam buku Al-Halalu wal Haramu fil Islam mengatakan bahwa menjual kredit dengan menaikkan harga diperkenankan. Rasulullah SAW sendiri pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan tempo untuk nafkah keluarganya.
Memang ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa bila si penjual itu menaikkan harga karena temponya, sebagaimana yang kini biasa dilakukan oleh para pedagang yang menjual dengan kredit, maka haram hukumnya dengan dasar bahwa tambahan harga itu berhubung masalah waktu dan itu sama dengan riba.
Tetapi jumhur (mayoritas) ulama membolehkan jual beli kredit ini, karena pada asalnya boleh dan nash yang mengharamkannya tidak ada. Jual beli kredit tidak bisa dipersamakan dengan riba dari segi manapun. Oleh karena itu seorang pedagang boleh menaikkan harga menurut yang pantas, selama tidak sampai kepada batas pemerkosaan dan kezaliman.
Kalau sampai terjadi demikian, maka jelas hukumnya haram. Imam Syaukani berkata, "Ulama Syafi'iyah, Hanafiyah, Zaid bin Ali, al-Muayyid billah dan Jumhur berpendapat boleh berdasar umumnya dalil yang menetapkan boleh. Dan inilah yang kiranya lebih tepat."
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Meminta Komisi Pembelian 11 January 2007, 03:31 | Umum > Sarana umum | 8.362 views |
Kalau Rokok Haram, Bagaimana Solusinya? 11 January 2007, 02:22 | Kuliner > Rokok | 7.092 views |
Bolehkah Perempuan Menggunakan Perhiasan? 10 January 2007, 03:57 | Wanita > Perhiasan | 7.418 views |
Penggunaan Bacaan Al-Quran Atau Adzan untuk Ringtone HP 9 January 2007, 23:30 | Al-Quran > Tilawah | 7.886 views |
Mi`raj Nabi dan Teknologi 9 January 2007, 23:29 | Kontemporer > Misteri | 6.421 views |
Ciuman dengan yang Bukan Muhrim 9 January 2007, 23:27 | Umum > Hukum | 15.581 views |
Tsunami dan Keadilan Allah 9 January 2007, 05:47 | Aqidah > Allah | 6.957 views |
Orang Tua Syirik, Kita Bagaimana? 9 January 2007, 03:08 | Umum > Akidah | 5.374 views |
Nikah dengan Wanita Non Muslim 6 January 2007, 23:53 | Aqidah > Antar Agama | 8.317 views |
Apakah Tuhan Kita Sama? 6 January 2007, 20:17 | Aqidah > Allah | 6.847 views |
Bentuk-Bentuk Ibadah Umat Terdahulu 5 January 2007, 22:48 | Umum > Ritual | 8.109 views |
Tujuh Pertanyaan Fundamental 5 January 2007, 15:07 | Kontemporer > Perspektif Islam | 54.855 views |
Tidak Menikah Karena Asyik dengan Komputer 5 January 2007, 02:35 | Umum > Sosial | 5.252 views |
Wali Nikah Orang Syi'ah 4 January 2007, 22:59 | Pernikahan > Wali | 5.618 views |
Wali Nikah Bukan Muslim 4 January 2007, 00:11 | Pernikahan > Wali | 5.985 views |
Isteri Aktifis Dakwah Kok Meminta Cerai? 2 January 2007, 12:20 | Pernikahan > Talak | 6.713 views |
Jawaban Istikharah dari Al-Quran 2 January 2007, 11:58 | Shalat > Shalat Istikharah | 20.461 views |
Non Muslim Berqurban untuk Ibunya 2 January 2007, 09:26 | Qurban Aqiqah > Qurban | 5.573 views |
Penetapan Wuquf oleh Pemerintah Arab Saudi Beda Dengan Software 1 January 2007, 04:08 | Haji > Ritual terkait haji | 5.587 views |
Pameran Foto Tsunami, Bid'ahkah? 30 December 2006, 11:36 | Umum > Bidah | 4.887 views |
TOTAL : 2.300 tanya-jawab | 44,077,536 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta28-2-2021Subuh 04:42 | Zhuhur 12:07 | Ashar 15:12 | Maghrib 18:16 | Isya 19:24 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|