Umar pernah berkata kepada Hudzaifah: Bila orang-orang islam suka menikahi wanita kitabiyah, maka siapakah yang akan menikahi wanita muslimah?
Perkataan umar menunjukkan bahwa pernikahan itu hendaklah karena kesamaan agama, yaitu Islam.
Tapi, bagaimana jika suatu pernikahan itu terjadi antara mereka yang beda agama, laki-laki yang muslim dengan perempuan non muslim misalkan ataupun sebaliknya? Dan bagaimana pula hukum yang ditetapkan Allah dalam Al-qur’an tentang pernikahan beda agama ini?
PENDAHULUAN.
A. Ayat-Ayat Pernikahan dengan Non Muslim
1. Surat Al-Baqarah ayat : 221
a. Mufradat
b. Sababun Nuzul
c. Tafsir Ayat 12
2. Surat Al-Maidah, Ayat : 5.
a. Mufradat
b. Sababun Nuzul
c. Tafsir Ayat
3. Surat Al-Mumtahanah,Ayat : 10.
a. Mufradat
b. Sababun Nuzul
c. Tafsir Ayat
B. Hukum Pernikahan Beda Agama
1. Hukum Menikahi Wanita Ahli Kitab.
a. Pendapat Pertama ( Jumhur ulama):
b. Pendapat Kedua (Umar Ra):
2. Hukum Wanita Muslimah Menikahi Pria Non Muslim..
3. Hukum Menikahi Budak Wanita dari Ahli Kitab.
a. Pendapat Pertama.
b. Pendapat Kedua.
4. Hukum Menikahi Wanita Majusi
a. Pendapat pertama.
b. Pendapat Kedua.
5. Fatwa MUI mengenai pernikahan beda agama.
a. Al-Qur’an.
b. Hadis
c. Kaidah fikih.
d. Sadd Adz-zari’ah.
6. Pemikiran liberal terhadap pernikahan beda agama.
DAFTAR PUSTAKA.
Profil Penulis
Jadwal Shalat DKI Jakarta16-1-2021Subuh 04:27 | Zhuhur 12:04 | Ashar 15:29 | Maghrib 18:19 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|