Jika kita ragu awal masuk sekolah itu hari senin atau selasa, lebih baiknya memang masuk hari seninnya. Logisnya, kita tidak rugi jika memang benar-benar masuk hari senin. Jika masuknya ternyata selasa, toh tinggal pulang saja. Itu sebagai bentuk kehati-hatian.
Beda jika kita masuk hari selasa, kita akan terhitung absen sehari jika ternyata awal masuknya hari senin.
Ternyata jika kita bicara puasa Ramadhan, malah logikanya tidak seperti itu. Jika seorang itu ragu apakah sudah masuk Ramadhan atau masih Sya’ban, itu disebut sebagai hari syak atau hari yang masih meragukan.
Jika masih ragu, malah kita disuruh untuk tidak menjalankannya.
Dalam kaitan hari syak, ada tiga hadits:
1. Hadits Pertama
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم: لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ، إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا، فَلْيَصُمْه.ُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: Jangalah kalian mendahului puasa Ramadhan sehari atau dua hari, kecuali jika kalian memang terbiasa puasa sebelumnya, maka puasalah.
HR. al-Bukhari (Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari: 3/ 28) dan HR. Muslim (Muslim bin Hajjaj an-Naisaburi, Shahih Muslim: 2/ 762)
Hadits ini secara gamblang melarang seorang untuk mendahului puasa Ramadhan dengan satu hari atau dua hari puasa.
2. Hadits Kedua
وَعَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ رضي الله الله عنه- قَالَ: مَنْ صَامَ اَلْيَوْمَ اَلَّذِي يُشَكُّ فِيهِ فَقَدْ عَصَى أَبَا اَلْقَاسِمِ.
Dari Ammar bin Yasir beliau berkata: Siapa yang berpuasa di hari syak, maka dia telah bermaksiat kepada Abu al-Qasim (Muhammad) shallaAllahu alaihi wa sallam.
HR. at-Tirmidzi dengan sanad hasan shahih. (Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi: 3/ 61)
3. Hadits Ketiga
حَدَّثَنَا آدَمُ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْ قَالَ: قَالَ أَبُو القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ» وفي مسلم «فَإِنْ غُمِّيَ عَلَيْكُمُ الشَّهْرُ فَعُدُّوا ثَلَاثِينَ»
Dari Abu Hurairah mendengar bahwa Nabi bersabda: Berpuasalah kalian ketika melihat hilal, berbukalah ketika melihat hilal pula. Jika terhalang mendung, maka sempurnakanlah sya’ban menjadi 30 hari
HR. al-Bukhari (Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari: 3/ 27), HR. Muslim (Muslim bin Hajjaj an-Naisaburi, Shahih Muslim: 2/ 762)
Hari syak adalah hari setelah tanggal 29 Sya’ban, adakalanya tanggal 30 Sya’ban atau tanggal 1 Ramadhan, yaitu ketika belum diketahui secara pasti terlihatnya hilal Ramadhan secara hukum syar’i yang mendapat legitimasi (Wizarat al-Auqaf, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah: 45/ 314).
Menurut ulama al-Hanafiyyah, hari syak adalah hari dimana orang masih ragu apakah sudah masuk Ramadhan atau masih Sya’ban. Hal ini bila orang-orang sudah membicarakan adanya rukyat hilal, tetapi belum ditetapkan secara syar’i. (Abdullah bin Mahmud Majduddin al-Hanafi, al-Ikhtiyar li Ta’lil al-Mukhtar, 1/ 130).
Sedangkan menurut ulama Malikiyyah, hari syak adalah hari ke 30 Sya’ban ketika langit mendung dan rukyat belum ditetapkan secara syar’i (Abu Hasan Ali bin Ahmad al-Adawi al-Maliki, Hasyiat al-Adawi ala Syarhi Kifayat at-Thalib, 1/ 444).
Menurut madzhab Syafi’iyyah, disebut hari syak adalah ketika tanggal 30 Sya’ban dan orang-orang telah membicarakan rukyat hilal tetapi belum ditetapkan secara syar’i, atau telah ada orang yang bersaksi melihat hilal tetapi ditolak (Zakariyya bin Muhammad al-Anshari as-Syafi’i, Fathu al-Wahhab, 1/ 141).
Menurut al-Hanabilah, hari syak adalah hari ke 30 Sya’ban ketika langit tidak tertutup mendung, tetapi belum ada yang melaporkan telah rukyat hilal, atau telah ada yang lapor tetapi ditolak kesaksiannya, atau ketika di langit terdapat mendung (Ibnu Quddamah al-Maqdisi al-Hanbali, al-Mughni: 3/ 89).
Jika ditarik benang merah, hari syak bisa didefinisikan sebagai hari yang masih diragukan apakah sudah masuk tanggal 1 Ramadhan atau masih tanggal 30 Sya’ban. Diragukan adakalanya karena langit tertutup mendung, atau tidak tertutup mendung tetapi belum bisa terlihat hilal Ramadhan, atau sudah ada yang melihat tetapi orang tersebut ditolak kesaksiannya.
Ketika berbicara hukum puasa di hari syak ini, maka ada dua kemungkinan.
Pertama, seorang puasa di hari syak dengan niat puasa Ramadhan, sebagai bentuk kehati-hatian. Kedua, seorang puasa di hari syak tidak dengan niat puasa Ramadhan, tetapi niat puasa lain.
Bentuk pertama inilah yang disebut puasa yang haram menurut jumhur ulama’.
Ulama Hanafiyyah menganggap bahwa puasa syak dengan niat Ramadhan itu makruh, bahkan dikatakan menyerupai orang Yahudi. Tetapi jika seseorang berpuasa hari syak dengan niat Ramadhan, maka sah puasanya tanpa harus qadha’ jika memang akhirnya benar-benar terbukti masuk bulan Ramadhan (Ali bin Abu Bakar al-Marghinani as-Hanafi, al-Hidayah: 1/ 117).
Ulama Malikiyyah menyebutkan bahwa haram hukumnya puasa hari syak model pertama ini. Bahkan jika seseorang berpuasa di hari syak dengan niat Ramadhan tanpa rukyat terlebih dahulu, lantas terbukti hari itu benar-benar telah masuk Ramadhan, orang tersebut masih wajib qadha’ puasa satu hari Ramadhan.
Alasannya karena seorang tersebut berpuasa tanpa adanya keyakinan dalam niatnya (Abu Umar Yusuf bin Abdullah al-Maliki, al-Istidzkar: 3/ 368).
Ulama Syafi’iyyah juga mengharamkan puasa hari syak dengan niat Ramadhan (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari: 4/ 120).
Sedangkan menurut madzhab Hanbali, ada dua riwayat yang disandarkan kepada Imam Ahmad bin Hanbal.
Riwayat pertama menyebutkan bahwa makruh hukumnya puasa syak jika diniatkan puasa Ramadhan (Alauddin al-Mardawi al-Hanbali, al-Inshaf: 3/ 349).
Riwayat kedua menyebutkan bahwa ketika sudah masuk tanggal 29 Sya’ban maka wajib rukyat hilal, jika hari cerah dan tidak terlihat hilal maka tidak berpuasa. Tetapi jika hari sedang mendung, maka wajib berpuasa dengan niat Ramadhan (Manshur bin Yunus al-Buhuti al-Hanbali, Kasyafu al-Qina’: 2/ 301).
Jadi, jumhur ulama lebih memilih ketidak bolehan puasa hari syak dengan niat puasa Ramadhan demi kehati-hatian. Hal ini, lebih sesuai dengan hadits-hadits yang telah disebutkan diatas.
Kedua, puasa hari syak tidak dengan niat Ramadhan. Jumhur ulama menyebutkan bahwa boleh hukumnya puasa hari syak jika memang seorang itu sudah terbiasa puasa sunnah sebelumnya, misalnya puasa senin-kamis, termasuk juga puasa karena qadha’ atau karena nadzar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah diatas.
Menurut hemat penulis, jika memang masih ragu sudah masuk bulan Ramadhan atau belum, mending mengikuti saja yang meyakinkan. Itulah yang difatwakan oleh kebanyakan ulama dari salaf sampai khalaf.
waAllahu a’lam bis shawab.
Bahaya Takhbib
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 September 2020, 11:05 | 2.565 views |
Ayah Mertua Menikahi Ibu Kandung Menantu, Bolehkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 9 August 2020, 11:56 | 5.688 views |
Puasa Ayyam al-Bidh Khusus Bulan Dzulhijjah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 August 2020, 07:43 | 1.599 views |
7 Amalan Pahalanya Setara Ibadah Haji dan Umrah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 July 2020, 19:29 | 3.658 views |
Jika Hibah kepada Anak maka Berlakulah Adil
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 July 2020, 12:00 | 1.307 views |
Berjamaah di Rumah, Samakah Fadhilahnya?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 April 2020, 09:09 | 3.885 views |
MIL U atau MIL A?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 20 February 2020, 02:02 | 3.547 views |
Menikahi Wanita Ahli Kitab, Halalkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 December 2019, 05:05 | 11.419 views |
Mencium Tangan Kyai, Sunnah Siapa?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 November 2019, 05:05 | 5.812 views |
Kuburiyyun dan Anti Kuburan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 November 2019, 05:05 | 4.933 views |
Menomori Hadits Bukan Tradisi Ulama Salaf
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 November 2019, 05:05 | 1.738 views |
Taklid Bagi Orang Awam
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 October 2019, 05:05 | 4.593 views |
Menuduh Kyai Ibnu Taimiyyah Klenik
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2019, 09:17 | 3.235 views |
Ilmu Cocokologi al-Qur’an
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 May 2019, 08:56 | 2.881 views |
Kuis Bidah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 1 December 2016, 09:58 | 7.558 views |
Memahami Persoalan itu Setengah dari Jawaban
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 September 2016, 16:17 | 6.817 views |
As-Shalatu Jamiatun atau as-Shalata Jamiatan, Mana Yang Benar?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 March 2016, 11:31 | 18.324 views |
Ziarah Kubur Nabi itu Haram Menurut Madzhab Hanbali, Benarkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 November 2015, 20:20 | 9.712 views |
Siapakah yang Disebut Anak Yatim?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 22 October 2015, 17:26 | 41.959 views |
Susahnya Mengamalkan Hukum Waris Islam di Indonesia
Hanif Luthfi, Lc., MA | 15 October 2015, 13:54 | 8.701 views |
Bertanyalah Dalil Kirim Pahala al-Fatihah Kepada Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H)!
Hanif Luthfi, Lc., MA | 3 September 2015, 12:01 | 46.766 views |
Wiridan dan Hizib Ibnu Taimiyyah al-Hanbali (w. 728 H)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 August 2015, 10:00 | 39.716 views |
Kekurangtepatan Terhadap Pemahaman Pernyataan Ulama Terkait Harus 11 Rakaat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 25 June 2015, 11:00 | 8.830 views |
Dalil-Dalil yang Dipakai Dalam Membid'ahkan Tarawih Lebih 11 Rakaat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 June 2015, 11:00 | 12.683 views |
Apakah Benar Bahwa Shalat Tarawih Lebih Dari 11 Rakaat Adalah Bid'ah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 23 June 2015, 11:00 | 8.947 views |
Proses Pensyariatan Puasa Ramadhan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 June 2015, 12:41 | 9.683 views |
Apakah Ada Hadits Dhaif dalam Musnad Ahmad?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 13 May 2015, 17:00 | 22.861 views |
Apa Saja Kitab Fiqih Madzhab Ahli Hadits?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 April 2015, 21:03 | 13.669 views |
Madzhab Fiqih Ahli Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 April 2015, 13:36 | 14.478 views |
Shalat Jum'at Tidak Ditempat yang Biasa Disebut Masjid, Bolehkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 9 April 2015, 21:21 | 20.018 views |
Bolehkah Bagi Musafir, Shalat Jum'at Dijama' Dengan Shalat Ashar?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 March 2015, 11:02 | 17.289 views |
Hadits Nabi Bisa Jadi Menyesatkan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 13 March 2015, 11:11 | 16.853 views |
Benarkah Ishaq bin Rahawaih Meletakkan Tangan Diatas Dada Saat Shalat?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 February 2015, 20:54 | 9.077 views |
Letak Bersedekap Ketika Shalat: Sebab Perbedaan dan Dalilnya
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 February 2015, 20:21 | 16.851 views |
Meletakkan Tangan Diatas Dada Bukan Pendapat Ulama Madzhab Empat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 4 February 2015, 19:31 | 26.127 views |
Sudah Belajar Ushul Fiqih Tetapi Masih Taqlid
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 January 2015, 06:46 | 11.378 views |
Kenapa Imam At-Thabari Didzalimi? (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 30 November 2014, 12:00 | 10.518 views |
Imam At-Thabari Yang Terdzalimi
Hanif Luthfi, Lc., MA | 29 November 2014, 12:00 | 13.496 views |
Beasiswa Abu Hanifah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 August 2014, 15:49 | 7.731 views |
Kiat-kiat Shalat di Kereta Api
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 July 2014, 08:18 | 12.566 views |
Bener tapi Kurang Pener
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 July 2014, 21:32 | 9.863 views |
Hari yang Meragukan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 29 June 2014, 00:57 | 7.322 views |
Ka Yauma atau Ka Yaumi?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 10 May 2014, 00:00 | 8.364 views |
Ulama Dikenal Karena Tulisannya
Hanif Luthfi, Lc., MA | 7 May 2014, 11:05 | 8.165 views |
Why: Siapa untuk Bertanya Kenapa
Hanif Luthfi, Lc., MA | 30 April 2014, 12:20 | 9.759 views |
Sujud Dengan Tangan atau Lutut: Khilafiyyah Abadi
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 April 2014, 18:00 | 12.246 views |
Jika Dhaif Suatu Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 April 2014, 22:32 | 11.573 views |
Model Penulisan Kitab Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 March 2014, 13:41 | 8.424 views |
Kartubi : Lahir Hidup dan Wafat di Jawa
Hanif Luthfi, Lc., MA | 12 March 2014, 06:55 | 9.057 views |
Khilafiyah Dalam Menshahihkan dan Mendhaifkan Hadits: Sebuah Keniscayaan (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 February 2014, 06:00 | 9.625 views |
Khilafiyah Dalam Menshahihkan dan Mendhaifkan Hadits: Sebuah Keniscayaan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 26 February 2014, 12:00 | 11.977 views |
Sejarah Perjalanan Ilmu Hadits (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 19 February 2014, 01:01 | 10.128 views |
Sejarah Perjalanan Ilmu Hadits (bag.1)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 February 2014, 15:00 | 6.798 views |
Ustadz Jadi Apa?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 January 2014, 07:28 | 10.146 views |
Menyadarkan Muqallid
Hanif Luthfi, Lc., MA | 25 January 2014, 12:23 | 8.700 views |
Qunut Shubuh : Al-Albani VS Ibnul Qayyim
Hanif Luthfi, Lc., MA | 23 January 2014, 05:45 | 14.254 views |
Serupa Tapi Tak Sama: Nama-Nama Ulama bag. 2
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2013, 14:38 | 8.265 views |
Serupa Tapi Tak Sama: Nama-Nama Ulama bag. 1
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2013, 11:37 | 12.032 views |
As-Syathibi: Pakar Bid'ah yang Dituduh Ahli Bid'ah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 August 2013, 07:32 | 19.568 views |
Mata Kaki Harus Menempel?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 10 August 2013, 15:35 | 30.511 views |
Tantangan Qawaid Fiqhiyyah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 June 2013, 03:03 | 20.982 views |
Puber Religi?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 May 2013, 20:02 | 9.483 views |
Shubuh Wajib Berhenti
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 April 2013, 00:45 | 9.484 views |
Menghukumi atau Menghakimi: Corak Fiqih Baru?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 April 2013, 15:12 | 10.291 views |
With Us Or Against Us : Corak Fiqih Baru?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 1 April 2013, 07:04 | 8.158 views |
Antara Kitab Fiqih Sunnah dan Shahih Fiqih Sunnah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 February 2013, 16:45 | 31.565 views |
Ahmad Zarkasih, Lc | 106 tulisan |
Hanif Luthfi, Lc., MA | 66 tulisan |
Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA | 57 tulisan |
Ahmad Sarwat, Lc., MA | 48 tulisan |
Isnan Ansory, Lc, MA | 26 tulisan |
Firman Arifandi, Lc., MA | 23 tulisan |
Sutomo Abu Nashr, Lc | 20 tulisan |
Aini Aryani, Lc | 19 tulisan |
Galih Maulana, Lc | 15 tulisan |
Muhammad Abdul Wahab, Lc | 13 tulisan |
Ali Shodiqin, Lc | 13 tulisan |
Isnawati, Lc., MA | 9 tulisan |
Muhammad Ajib, Lc., MA | 9 tulisan |
Siti Chozanah, Lc | 7 tulisan |
Tajun Nashr, Lc | 6 tulisan |
Maharati Marfuah Lc | 5 tulisan |
Faisal Reza | 4 tulisan |
Ridwan Hakim, Lc | 2 tulisan |
Muhammad Aqil Haidar, Lc | 1 tulisan |
Muhammad Amrozi, Lc | 1 tulisan |
Luki Nugroho, Lc | 0 tulisan |
Nur Azizah, Lc | 0 tulisan |
Wildan Jauhari, Lc | 0 tulisan |
Syafri M. Noor, Lc | 0 tulisan |
Ipung Multinigsih, Lc | 0 tulisan |
Solihin, Lc | 0 tulisan |
Teuku Khairul Fazli, Lc | 0 tulisan |
Jadwal Shalat DKI Jakarta2-3-2021Subuh 04:42 | Zhuhur 12:06 | Ashar 15:09 | Maghrib 18:15 | Isya 19:23 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|