Dalam Islam memang orang tua mendapat kedudukan yang tinggi dibanding orang lain dalam hal kewajiban seorang muslim berbuat baik. Bahkan dalam surat al-Isra’ ayat 23, Allah swt menempatkan kewajiban berbuat baik kepada orang tua itu di nomor 2 setelah kewajiban taat kepada-Nya.
Dalam beberapa hadits, Rasul saw berpesan untuk tidak menyakiti hati orang tua atau menyinggungnya sedikitpun, karena Allah swt menggantungkan ridha-Nya kepada Ridha orang tua, begitu juga murka-Nya yang bergantung pada ridha orang tua.
Toh memang sudah digariskan, bahwa cintanya orang tua kepada anak sangat dalam dan luas, tidak berbatas. Tidak ada orang yang mampu mengalahkan cintanya orang tua kepada anaknya. Firman Allah swt: “dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak.” (Ali Imran 14)
Saking cintanya kepada sang anak, tidak sedikit orang tua yang berani mengorbankan nyawa demi kebahagian sang anak. Jadi memang kewajiban berbuat baik kepada orang tua –selain karena wahyu- sangat beralasan melihat cintanya yang sangat besar kepada si anak. Apapun pasti akan orang tua lakukan demi menciptakan kehidupan yang bahagia bagi sang anak.
Termasuk dalam hal jodoh bagi si buah hati. Menjadi dilema akhirnya bagi si anak ketika sang ayah atau orang tua menjodohkan dirinya –dalam hal ini wanita- dengan lelaki yang sama sekali ia tidak cinta. Jangankan cinta, kenal pun tidak.
Apapun itu, pastinya yang dilakukan orang tua –jika keduanya ditanya- itu tidak lain karena cinta mereka kepada sang anak sehingga merasa perlu untuk mencarika jodoh yang –menurut mereka- baik buat si anak. Yang akhirnya memaksa sang anak menerima, lalu muncul kemudian istilah “kawin paksa”.
Dan fenomena ini, di zaman modern seperti saat ini pun masih ada, kita tidak bisa menutup mata akan hal ini. lalu apakah yang seperti ini harus ditaati? Toh yang menjalani hidup kemudian nanti itu kan si anak dengan pasangannya bukan orang tua. Dan yang paling mengerti mana yang baik untuk si anak pun anak itu sendiri?
Apakah kalau nantinya menolak kawin paksa ini dinilai sebagai anak yang durhaka kepada orang tua? Lalu bagaimana para ulama melihat ini?
Wilayah Ijbar (Otoritas Paksa)
Dalam pembahasan nikah di kitab-kitab madzhab fiqih, kita akan dapati adanya istilah “Wilayah al-Ijbaar”(otoritas paksa) yang dimiliki oleh sang wali, atau orang tua kandung. Dimana sang ayah boleh menikahkan anak perawannya dengan siapapun itu tanpa ridha sang anak. Dengan kata lain memaksakan anaknya menikah dengan pilihannya walaupun si anak perawan tidak suka.
Wilayah Ijbar ini memang sangat lekat sekali penisbatannya kepada madzhab al-Syafi’iyyah. Mungkin karena memang orang Indonesia sejak kecil terdidik dengan wawasan syafiiyah. Padahal sejatinya wilayah Ijbar itu ada di setiap madzhab fiqih, hanya saja kriterianya berbeda.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2546):
الثَّيِّبُ أَحَقُّ بِنَفْسِهَا مِنْ وَلِيِّهَا وَالْبِكْرُ تُسْتَأْمَرُ وَإِذْنُهَا سُكُوتُهَا
“janda itu lebih berkah atas dirinya dibanding walinya, sedangkan perawan itu diminta izin, dan izinnya itu adalah ketika –ia ditanya- ia diam”
Madzhab al-Syafiiyah dan al-Hanabilah lewat hadits ini berkesimpulan bahwa yang punya hak atas dirinya sendiri adalah janda. Ketika Rasul saw menyebutkan 2 jenis wanita; janda dan perawan, lalu menetapkan hak itu hanya ada pada janda, berarti hak tidak ada pada perawan. Nah, kalimat “tusta’maru” di situ pun diartikan sebagai anujuran saja, bukan kewajiban.
Karena itu, 2 madzhab ini menetapkan adanya wilayah Ijbar bagi wali atas anaknya yang perawan walaupun sudah besar/baligh. Kalau yang perawan baligh saja masih ada wilayah Ijbar apalagi yang kecil. Tapi tidak ada paksaan untuk janda, walaupun ia masih kecil.
Tujuannya untuk melindungi si wanita agar tidak salah pilih, terlebih lagi para wanita memang banyak tidak bergaul dan mengenal laki-laki, yang akhirnya dikhawatirkan salah pilih, maka paksaan ini menjadi terlihat penting bagi si wanita. (al-Majmu’ 16/169, Kasysyaf al-Qina’ 5/43)
Madzhab al-Hanafiyah punya logika yang berbeda yang lebih terbuka. Bagi madzhab ini, akad pernikahan termasuk akad muamalah, dan maqshad (tujuan) syariah dari muamalah adalah menciptakan maslahah bagi pelaku akad tersebut. Maka wilayah Ijbar tidak ada dalam madzhab ini, karena yang tahu baik-buruknya hidup seseorang ya orang itu sendiri, termasuk bagi wanita perawan.
Maslahat hidupnya diserahkan pada dirinya sendiri. Seorang ayah/wali tidak punya hak memaksakan laki-laki pilihannya kepada si anak perawan tersebut. Wilayah Ijbar dalam madzhab Imam Abu Hanifah hanya ada bagi anak perawan yang masih kecil dan belum baligh. Itu saja!
Sedangkan ketika seorang perawan sudah baligh, ia sudah mampu menentukan mana yang baik dan mana yang buruk untuknya tanpa bimbingan sang wali. Jadi untuk pasangan hidupnya pun diserahkan pada dirinya. Itu alasannya. (Bada’i al-Shana’i 2/242)
Madzhab Imam Malik punya pendapat yang lebih demokratis dibanding madzhab-madzhab lainnya dalam hal ini. kalau madzhab al-Syafiiyah dan al-Hanabilah berpatokan pada perawan atau janda. Dan Madzhab Imam Abu Hanifah berpatokan pada Mengerti atau tidak mengerti perawan tersebut akan maslahat hidupnya. Imam Malik justru menimbang kedua aspke tersebut; Janda atau tidak dan mengerti maslahat hidupnya atau tidak.
Jadi, wanita perawan dalam madzhab ini diperlakukan berbeda. Yang mendapat Wilayah Ijbar itu perawan yang memang kurang cerdas dalam bersikap, tidak bergaul, tidak mengenal laki-laki sehingga harus ada yang memaksanya untuk pilihan pasangan.
Sedangkan wanita rasyidah; yaitu wanita cerdas yang mandiri dan bisa serta mengerti mana yang baik dan buruk juga mana maslahat untuk dirinya, ia dibebaskan untuk memilih sendiri calon pendampingnya.
Yang janda pun –dalam madzhab ini- kalau ia masih kecil, dan tidak mengerti perihal kemaslahatan hidupnya, orang tuanya boleh melakukan ijbar nikah untuknya. (Hasyiyah al-Dusuqi 2/244)
Syarat Ijbar
Memang semua punya maqashid yang sama, hanya saja interpretasi dan metode yang berbeda. Tapi kalau dilihat dari pemaparan pendangan masing-masing madzhab, rasanya madzhab al-Syafi’iyyah itu terkesan otoriter dan tidak mengerti keadaan zaman; melegalkan kawin paksa yang –disadari atau tidak- itu punya nilai yang negative sekali bagi wanita.
Sudah bukan rahasia lagi, pernikahan yang tidak didasari rasa saling cinta akan berdampak buruk bagi hubungan tersebut, apalagi ada bumbu-bumbu pemaksaan di situ. Pernikahan yang tadinya bertujuan untuk kemaslahatan, malah menjadi mafsadah (keburukan) bagi wanita.
Tapi, kalau diteliti, ternyata Ijbar (otoritas paksa) yang dimiliki oelh seorang wali atas anak perawannya itu diakui secara mutlak dalam madzhab Imam Syafi’i ini. Artinya seorang wali tidak bisa memaksakan pernikahan anak perawannya kecuali telah memenuhi syarat ijbar itu sendiri.
Ada 7 syarat ijbar yang ditetapkan dalam madzhab ini bagi wali yang mau menikahkan anak perawan tanpa izin perawan tersebut. Kalau salah satu syaratnya tidak terpenuhi, wilayah Ijbar yang dimilikinya pun gugur sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Syiribini dalam kitabnya al-Iqna’ (2/415);
Jadi, sejatinya madzhab al-Syafi’iyyah pun sang wali tidak bisa main asal paksa, tidak bisa juga asal menikahkan anak perawannya tanpa ridhonya kecuali jika syarat Ijbar tersebut terpenuhi. Jadi boleh paksa asal syaratnya harus terpenuhi.
Kalau begitu jelas memang bahwa sang wanita perawan pun punya hak untuk menentuka siapa yang akan menjadi pendampingnya, dan sang wali tidak bisa main asal paksa menikahkah tanpa seizing dan ridhanya.
Sayyidah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha meriwayatkan sebuah hadits yang ini direkam dalam beberapa kitab sunan (Ibnu Majah, al-Nasa’i, al-Daroquthni) termasuk musnadnya Imam Ahmad; Ada seorang wanita yang mengadu kepada Nabi perihal ayahnya yang menikahkannya secara paksa dengan lelaki yang ia benci.
Rasul pun kemudian memanggil sang ayah dan memberikan pilihan kepada si wanita tersebut untuk membatalkan dan memilih siapa yang ia sukai. Lalu wanita tersebut menjawab:
فَإِنِّي قَدْ أَجَزْتُ مَا صَنَعَ أَبِي وَلَكِنْ أَرَدْتُ أَنْ تَعْلَمَ النِّسَاءُ أَنْ لَيْسَ لِلْآبَاءِ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ
“Aku telah membolehkan apa yang dilakukan oleh ayahku, hanya -kedatanganku ke mari- aku ingin memberitahukan kepada wanita lain bahwa wanita juga punya hak!”
Wallahu a’lam
Kalau Awam Boleh Ijtihad
Ahmad Zarkasih, Lc | 11 September 2017, 08:03 | 7.318 views |
Mampu atau Tidak Berkurban? Ini Standarnya
Ahmad Zarkasih, Lc | 23 August 2017, 06:31 | 5.258 views |
Lebih Utama Tidak Berbeda
Ahmad Zarkasih, Lc | 4 December 2016, 17:36 | 6.326 views |
Wajah Santun Dakwah Nabi Muhammad
Ahmad Zarkasih, Lc | 3 June 2016, 10:45 | 8.089 views |
Kalau Ada Pertanyaan 'Mana Dalil?'
Ahmad Zarkasih, Lc | 28 January 2016, 06:01 | 11.670 views |
Dilema 'Mujtahid' Kekinian
Ahmad Zarkasih, Lc | 26 January 2016, 06:56 | 11.074 views |
Muslim itu Yang Baik Sosialnya, Bukan Hanya Yang Rajin Ibadah
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 December 2015, 06:28 | 16.321 views |
Nabi SAW Tidak Anti Kepada Non-Muslim
Ahmad Zarkasih, Lc | 5 November 2015, 05:26 | 11.044 views |
Belajar Fiqih itu Santai
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 May 2015, 07:51 | 9.853 views |
Berguru Kepada Mesin Pencari Gugel
Ahmad Zarkasih, Lc | 23 March 2015, 22:42 | 11.081 views |
Ternyata, Shalat Wajib Hanya Satu!
Ahmad Zarkasih, Lc | 17 March 2015, 10:01 | 18.069 views |
Banci Jadi Imam, Boleh?
Ahmad Zarkasih, Lc | 12 March 2015, 12:47 | 9.412 views |
Bersiwak di Masjid Hukumnya Makruh
Ahmad Zarkasih, Lc | 27 February 2015, 20:30 | 7.703 views |
Mana Yang Boleh dan Tidak Boleh Berbeda
Ahmad Zarkasih, Lc | 12 February 2015, 06:36 | 9.994 views |
Nabi Tidak Mengerjakan, Berarti Itu Haram?
Ahmad Zarkasih, Lc | 7 February 2015, 06:31 | 17.518 views |
Shalat Zuhur Setelah Shalat Jumat
Ahmad Zarkasih, Lc | 23 January 2015, 14:02 | 9.578 views |
Satu Kampung Hanya Boleh Ada Satu Jumat, Begitukah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 9 January 2015, 08:37 | 12.519 views |
Tidak Tahu Sok Tahu, Tahu Tapi Belagu
Ahmad Zarkasih, Lc | 1 November 2014, 10:24 | 17.149 views |
Shalat untuk Menghormati Waktu, Apa dan Bagaimana?
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 October 2014, 08:36 | 27.916 views |
Kufu', Syarat Sah Nikah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 31 August 2014, 11:20 | 12.682 views |
Kawin Paksa, Masih Zaman?
Ahmad Zarkasih, Lc | 16 August 2014, 04:53 | 7.742 views |
Puasa Syawal Hukumnya Makruh, Benarkah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 29 July 2014, 22:32 | 18.157 views |
Kenapa Sahabat Melakukan Dosa, Padahal Mereka Generasi Terbaik?
Ahmad Zarkasih, Lc | 18 July 2014, 05:40 | 11.090 views |
Miskin Ilmu Jago Ngambek
Ahmad Zarkasih, Lc | 11 July 2014, 08:02 | 11.895 views |
Apakah Kita Cinta Nabi?
Ahmad Zarkasih, Lc | 23 June 2014, 08:21 | 9.856 views |
Semangat Ramadhan Harus Dengan Ilmu
Ahmad Zarkasih, Lc | 19 June 2014, 06:24 | 7.363 views |
Niat Berbuat Buruk Tidak Terhitung Dosa, Benarkah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 7 June 2014, 09:47 | 25.585 views |
Merubah Kelamin, Bagaimana Jatah Warisnya?
Ahmad Zarkasih, Lc | 5 June 2014, 08:27 | 6.389 views |
Jual Beli Kucing, Haramkah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 3 June 2014, 06:20 | 53.410 views |
Kanibalisasi Madzhab
Ahmad Zarkasih, Lc | 30 May 2014, 09:31 | 7.658 views |
Mau Ikut Nabi apa Ikut Ulama?
Ahmad Zarkasih, Lc | 13 May 2014, 20:00 | 16.759 views |
Tarjih Antara 2 Hadits Yang Bertentangan
Ahmad Zarkasih, Lc | 12 May 2014, 21:40 | 12.757 views |
Lawan Tapi Mesra
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 April 2014, 12:48 | 7.937 views |
Imam Abu Hanifah dan Imam Al-Baqir
Ahmad Zarkasih, Lc | 1 April 2014, 09:01 | 9.458 views |
Professor Harfu Jarr
Ahmad Zarkasih, Lc | 28 March 2014, 21:58 | 11.974 views |
Madzhab Fiqih Zaidiyah
Ahmad Zarkasih, Lc | 26 March 2014, 21:37 | 14.409 views |
Imam Malik, Hadits Mursal dan Amal Ahli Madinah
Ahmad Zarkasih, Lc | 21 March 2014, 06:31 | 8.412 views |
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 4)
Ahmad Zarkasih, Lc | 19 March 2014, 07:02 | 6.776 views |
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 3)
Ahmad Zarkasih, Lc | 18 March 2014, 05:09 | 6.885 views |
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 2)
Ahmad Zarkasih, Lc | 15 March 2014, 06:14 | 7.205 views |
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 1)
Ahmad Zarkasih, Lc | 13 March 2014, 07:59 | 7.751 views |
Pendapat Awam Tidak Masuk Hitungan
Ahmad Zarkasih, Lc | 10 March 2014, 05:51 | 7.777 views |
Bukan Mujtahid Kok Mentarjih?
Ahmad Zarkasih, Lc | 2 March 2014, 06:40 | 11.057 views |
Mau Jadi Kritikus Madzhab Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc | 25 February 2014, 09:19 | 9.535 views |
Jama' Sholat Tanpa Udzur, Bolehkah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 February 2014, 06:11 | 11.623 views |
Gono-Gini Antara Syariah dan Hukum Adat (Bag. 2)
Ahmad Zarkasih, Lc | 18 February 2014, 09:24 | 6.246 views |
Gono-Gini Antara Syariah dan Hukum Adat (Bag. 1)
Ahmad Zarkasih, Lc | 17 February 2014, 08:33 | 8.257 views |
Lumbung Tanpa Padi
Ahmad Zarkasih, Lc | 15 February 2014, 05:52 | 6.200 views |
Ijtihadnya Orang Awam
Ahmad Zarkasih, Lc | 13 February 2014, 06:59 | 12.299 views |
Membangun Keluarga Ahli Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc | 12 February 2014, 06:31 | 7.230 views |
Hukum Yang Punya Sebab
Ahmad Zarkasih, Lc | 7 February 2014, 06:45 | 15.958 views |
Ulama Juga Harus Mengerti Sains
Ahmad Zarkasih, Lc | 4 February 2014, 06:19 | 7.190 views |
Beda Level Penyanyi dan Suka Menyanyi
Ahmad Zarkasih, Lc | 31 January 2014, 06:18 | 9.410 views |
KHI : Kitab Suci Beraroma Kontroversi (bag. 2)
Ahmad Zarkasih, Lc | 27 January 2014, 08:27 | 6.320 views |
KHI : Kitab Suci Beraroma Kontroversi
Ahmad Zarkasih, Lc | 24 January 2014, 11:45 | 7.576 views |
Belajar Bijak dalam Berbeda dari Ulama Salaf
Ahmad Zarkasih, Lc | 19 January 2014, 18:21 | 11.029 views |
Meninggal Bersama dalam Kecelakaan, Bagaimana Pembagian Warisnya?
Ahmad Zarkasih, Lc | 10 January 2014, 16:25 | 6.997 views |
Kenapa Calo Dilarang, dan Agen Tidak?
Ahmad Zarkasih, Lc | 2 January 2014, 05:01 | 10.873 views |
Sepatu Yang Terbuat Dari Kulit Babi
Ahmad Zarkasih, Lc | 26 December 2013, 19:18 | 14.926 views |
Bolehkah Muslim Masuk Gereja atau Tempat Ibadah Agama Lain?
Ahmad Zarkasih, Lc | 24 December 2013, 05:03 | 17.521 views |
Pendapatku Benar Tapi Bisa Jadi Salah
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 December 2013, 06:44 | 11.410 views |
Adakah Qadha' Sholat?
Ahmad Zarkasih, Lc | 14 December 2013, 05:36 | 16.264 views |
Belajar Taqlid dari Ibnu Qudamah
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 December 2013, 12:56 | 10.010 views |
Fiqih Dulu dan Sekarang
Ahmad Zarkasih, Lc | 27 November 2013, 18:42 | 9.048 views |
Mayit Diadzab Karena Tangisan Keluarganya, Benarkah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 21 November 2013, 05:56 | 10.090 views |
Menantang Ulama
Ahmad Zarkasih, Lc | 12 November 2013, 08:44 | 8.901 views |
Ilmu Fiqih Bukan Ilmu Sembarang
Ahmad Zarkasih, Lc | 7 November 2013, 16:54 | 14.658 views |
Sholat di Masjid Yang Ada Kuburannya
Ahmad Zarkasih, Lc | 25 October 2013, 18:23 | 12.799 views |
Nikah Punya Banyak Hukum
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 October 2013, 06:59 | 14.144 views |
Jasa Penghulu Nikah Sirri
Ahmad Zarkasih, Lc | 3 October 2013, 15:09 | 8.190 views |
Titip Doa
Ahmad Zarkasih, Lc | 26 September 2013, 14:56 | 18.459 views |
Mengkritisi Slogan Kembali ke Al-Quran dan Sunnah
Ahmad Zarkasih, Lc | 19 September 2013, 14:03 | 17.574 views |
Tidak Bersedih Dengan Kematian Ulama Berarti Munafiq?
Ahmad Zarkasih, Lc | 16 September 2013, 10:10 | 11.206 views |
Fatwa, Apakah Wajib Ditaati?
Ahmad Zarkasih, Lc | 6 September 2013, 09:22 | 10.414 views |
Korupsi Bukan Pencurian, Tak Usah Potong Tangan
Ahmad Zarkasih, Lc | 3 September 2013, 08:05 | 9.246 views |
Hukum Mengambil Upah Dakwah
Ahmad Zarkasih, Lc | 29 August 2013, 15:42 | 20.678 views |
Sholat Jumat Tapi Tidak Mendengarkan Khutbah
Ahmad Zarkasih, Lc | 23 August 2013, 08:52 | 17.249 views |
Syubhat Bukan Haram
Ahmad Zarkasih, Lc | 13 August 2013, 05:50 | 11.607 views |
Haruskah Beri'tikaf dan Begadang di Malam Lailatul-Qodr
Ahmad Zarkasih, Lc | 30 July 2013, 03:43 | 11.193 views |
Al-Tanaazul (Turun Tahta) Dalam Kajian Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc | 27 July 2013, 06:31 | 6.251 views |
Hak Cipta Dalam Pandangan Syariah
Ahmad Zarkasih, Lc | 22 July 2013, 08:49 | 9.096 views |
Makna Jauf (Rongga) Dalam Pengertian Fiqih Puasa
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 July 2013, 10:19 | 11.310 views |
Apakah Ada Istilah "Tajil" Dalam Syariah?
Ahmad Zarkasih, Lc | 18 July 2013, 05:36 | 7.851 views |
Tarawih 4 Rokaat 1 Salam, Boleh atau Tidak?
Ahmad Zarkasih, Lc | 13 July 2013, 14:29 | 12.098 views |
Setan Dibelenggu, Kenapa Masih Ada Yang Maksiat?
Ahmad Zarkasih, Lc | 11 July 2013, 14:20 | 9.348 views |
Yang Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 July 2013, 16:37 | 8.110 views |
Siapa Yang Wajib Puasa Ramadhan?
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 July 2013, 16:22 | 7.518 views |
Dilema Punuk Unta
Ahmad Zarkasih, Lc | 3 July 2013, 05:40 | 20.387 views |
Menyematkan Nama Suami di Belakang Nama Istri
Ahmad Zarkasih, Lc | 28 June 2013, 13:47 | 16.825 views |
Almarhum Bukan Gelar
Ahmad Zarkasih, Lc | 19 June 2013, 05:22 | 12.551 views |
Teka-Teki Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc | 11 June 2013, 08:04 | 25.140 views |
Ustadz Anonim di Medsoc
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 June 2013, 06:09 | 7.224 views |
Keanehan Hukum Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc | 28 May 2013, 19:12 | 8.510 views |
Dokter dan Apoteker
Ahmad Zarkasih, Lc | 22 May 2013, 09:30 | 8.199 views |
Siapa Salah, Siapa Kena Getahnya
Ahmad Zarkasih, Lc | 20 May 2013, 20:45 | 7.893 views |
Matang Sebelum Waktunya
Ahmad Zarkasih, Lc | 18 May 2013, 11:47 | 8.449 views |
Masjid Kok Dikunci?
Ahmad Zarkasih, Lc | 28 April 2013, 01:44 | 8.457 views |
Buku Fiqih Yang Tidak Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc | 22 April 2013, 06:41 | 10.660 views |
Galaunya Para Ulama
Ahmad Zarkasih, Lc | 13 April 2013, 17:40 | 8.959 views |
Pengkhianat Ilmu
Ahmad Zarkasih, Lc | 4 April 2013, 05:00 | 7.381 views |
Menulis, Proses Penyelamatan Ilmu
Ahmad Zarkasih, Lc | 26 March 2013, 16:44 | 6.711 views |
Hukum Beli Barang Black Market
Ahmad Zarkasih, Lc | 8 March 2013, 07:00 | 13.548 views |
Meng-kecil-kan yang Kecil, Mem-BESAR-kan yang Besar
Ahmad Zarkasih, Lc | 22 February 2013, 05:53 | 7.692 views |
Ulama Pesanan
Ahmad Zarkasih, Lc | 17 February 2013, 08:01 | 7.521 views |
Keistimewaan Ilmu Faraidh
Ahmad Zarkasih, Lc | 10 February 2013, 10:31 | 8.121 views |
Ulama-ulama Bujang
Ahmad Zarkasih, Lc | 24 January 2013, 06:03 | 10.249 views |
Ahmad Zarkasih, Lc | 106 tulisan |
Hanif Luthfi, Lc., MA | 66 tulisan |
Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA | 57 tulisan |
Ahmad Sarwat, Lc., MA | 48 tulisan |
Isnan Ansory, Lc, MA | 26 tulisan |
Firman Arifandi, Lc., MA | 23 tulisan |
Sutomo Abu Nashr, Lc | 20 tulisan |
Aini Aryani, Lc | 19 tulisan |
Galih Maulana, Lc | 15 tulisan |
Muhammad Abdul Wahab, Lc | 13 tulisan |
Ali Shodiqin, Lc | 13 tulisan |
Isnawati, Lc., MA | 9 tulisan |
Muhammad Ajib, Lc., MA | 9 tulisan |
Siti Chozanah, Lc | 7 tulisan |
Tajun Nashr, Lc | 6 tulisan |
Maharati Marfuah Lc | 5 tulisan |
Faisal Reza | 4 tulisan |
Ridwan Hakim, Lc | 2 tulisan |
Muhammad Aqil Haidar, Lc | 1 tulisan |
Muhammad Amrozi, Lc | 1 tulisan |
Luki Nugroho, Lc | 0 tulisan |
Nur Azizah, Lc | 0 tulisan |
Wildan Jauhari, Lc | 0 tulisan |
Syafri M. Noor, Lc | 0 tulisan |
Ipung Multinigsih, Lc | 0 tulisan |
Solihin, Lc | 0 tulisan |
Teuku Khairul Fazli, Lc | 0 tulisan |
Jadwal Shalat DKI Jakarta15-1-2021Subuh 04:26 | Zhuhur 12:03 | Ashar 15:28 | Maghrib 18:19 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|