“Ustadz, tadi hadits Bukhari yang ustadz sampaikan nomor berapa?” Tanya salah seorang jamaah kepada Saya.
“Maaf Pak. Saya tak begitu memperhatikan nomornya malahan”.
Ternyata jamaah tadi di rumah baru saja beli kitab terjemah hadits Shahih Bukhari. Hadits tadi mau dicek kebenaranya dan mau ditelaah lagi sendiri maknanya.
Penomoran hadits ini memang bisa dibilang sesuatu yang baru dalam keilmuan hadits. Hal itu tak lain sebenarnya untuk memudahkan dalam melacak atau juga untuk diingat.
Hanya saja, berkaitan dengan penomoran hadits ini ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Masalah yang sering muncul terkait nomor hadits ini adalah ketidak samaan nomor hadits dalam satu judul kitab. Misalnya: Hadits Shahih Bukhari nomor 500, antar satu kitab dengan kitab lainnya bisa jadi berbeda. Hal itu biasanya karena percetakannya yang berbeda.
Kenapa nomornya berbeda? Karena standar tiap percetakan dalam pemberian nomor juga berbeda. Misalnya ada percetakan yang memberi nomor tiap bab. Ketika masuk bab berikutnya, nomornya kembali dari angka 1. Ada yang memberi nomornya berkesinambungan sampai akhir kitab.
Belum lagi perbedaan dalam hal cara hitung. Ada percetakan yang menghitung hadits meskipun berulang di tempat lain. Ada pula yang tak menghitung perulangan itu. Berbeda muhaqqiq juga beda cara.
Memang penomoran hadits yang awalnya untuk mempermudah, bisa jadi malah tambah rumit.
Maka jika ada ustadz atau orang yang ketika menyebutkan hadits berkata; “di dalam kitab Shahih Bukhari nomor hadits sekian...”, baiknya kita tanya dahulu, itu kitab hadits Shahih Bukhari penomoran versi siapa, cetakan siapa.
Lebih detail terkait perbedaan penomoran hadits, kita bisa ambil satu contoh kitab, yaitu Shahih Bukhari.
Jumlah hadits Shahih Bukhari menurut pendapat yang masyhur dari Ibnu as-Shalah (w. 643 H) dan diikuti oleh Imam an-Nawawi (w. 676 H) adalah 7.275 buah hadits secara terulang. Sedangkan tanpa terulang sekitar 4.000an hadits. (Ibnu as-Shalah w. 643 H, Ma’rifat Anwa’ Ulum al-Hadits, h. 87 dan an-Nawawi, Tadrib ar-Rawi, h. 51).
Badruddin al-‘Aini (w. 855 H) dan Muhammad bin Yusuf al-Kirmani (w. 786 H) sebagai ulama yang ikut mensyarah atau menjelaskan Shahih Bukhari termasuk yang berpandangan sama dengan Ibnu as-Shalah (w. 643 H). (Lihat: Badruddin al-‘Aini w. 855 H, Mukaddimah Umdat al-Qari Syarah Shahih Bukhari, h. 1/ 6 dan Muhammad bin Yusuf al-Kirmani w. 786 H, Mukaddimah al-Kawakib ad-Darari Syarah Shahih Bukhari, h. 1/ 12).
Hal berbeda diungkap oleh Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H). Menurut beliau, jumlah hadits Shahih Bukhari; baik yang maushul sanadnya maupun yang mu’allaq, termasuk mutaba’at dengan diulang adalah 9.082 buah hadits. Jumlah ini tidak termasuk atsar dari shahabat maupun tabiin yang ada dalam hadits Shahih Bukhari. (Ibnu Hajar al-Asqalani w. 852, Mukaddimah Fath al-Bari, h. 469).
Berbeda lagi menurut beberapa ulama kontemporer. Dr. Dib Al-Bugha ketika mentahqiq Shahih Bukhari, beliau mengakhiri Shahih Bukhari pada nomor 7.124. Penomoran itu masuk juga hadits yang terulang. (Dr. Dib al-Bugha, Mukaddimah Minhat al-Bari fi Khidmat Shahih Bukhari).
Berbeda lagi menurut Fuad Abdul Baqi (w. 1388 H/ 1967 M). Hadits Shahih Bukhari berjumlah 7.563, atau selisih sekitar 439 hadits.
Bisa dikatakan Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1388 H/ 1967 M) ini termasuk ulama kontemporer yang memulai memberi nomor pada kitab-kitab hadits.
Nah, kita mau pakai penomoran versi yang mana? Apakah 7.124, atau 7.275, atau 7.563 atau malah 9.082?
Lain masalah jika berbicara mengenai Kitab al-Muwattha’ karya Imam Malik bin Anas (w. 179 H). Dimana pembawa hadits (rawi) dari Imam Malik bin Anas ini sangat banyak.
Bahkan Muhammad Mushtafa al-A’dzami ketika mentahqiq kitab al-Muwattha’, beliau menghitung setidaknya ada 100 orang yang meriwayatkan kitab al-Muwattha’. (Muhammad Mushtafa al-A’dzami, Mukaddimah Tahqiq Muwattha’, h. 1/ 189).
Antar satu versi Muwattha’ dan versi lainnya, beberapa ada perbedaan jumlah haditsnya.
Selain karena banyak periwayat dari Imam Malik bin Anas, dalam kitab al-Muwattha’ ini masih banyak kita temukan pernyataan dari Shahabat Nabi, Tabiin bahkan fatwa dari Imam Malik bin Anas sendiri. Maka standar menomorinya pun beragam.
Maka, Dr. Muhammad Mushtafa al-A’dzami ketika mentahqiq kitab al-Muwattha’, tak mau mengikuti penomoran dan Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1388 H). Dimana menurut Muhammad Mushtafa al-A’dzami, Penomoran dari Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1388 H) dalam banyak tahqiqannya, mengambil dari karya orientalis Arent Jan Wensinck (w. 1939 H).
Bedanya, Muhammad Fuad Abdul Baqi tak memberi nomor jika berasal dari pernyataan Imam Malik bin Anas dalam kitab al-Muwattha’.
Jumlah hadits di Kitab al-Muwattha’ menurut Muhammad Mushtafa al-A’dzami berjumlah 3.676. Jika menurut tahqiq dari Basyar Awad Ma’ruf jumlah haditsnya ada 3.069. Jika menurut tahqiq dari Abdul Wahab Abdullatif Riwayat Muhammad bin Hasan jumlah haditsnya ada 1.008.
Bisa dikatakan penomoran hadits itu bukan tradisi dari ulama salaf. Meski bukan tradisi ulama salaf belum tentu jelek. Ulama dahulu, tak sibuk menomori. Tapi mereka sibuk menghafalkan isi atau matan hadits beserta sanadnya.
Penomoran hadits itu tak jauh beda dengan pemberian warna-warni berbeda dalam tulisan sebuah buku modern.
Paling tidak, hal itu bisa kita simpulkan dari pernyataan Musthafa al-Bugha dalam mukaddimah tahqiq hadits Shahih Bukhari atau yang bernama Minhat al-Bari fi Khidmat Shahih al-Bukhari. Beliau menyebut:
Kitab ini banyak kita temukan belum ada seni percetakan modern, seperti antar satu bab dan bab lain ada pemisahnya, haditsnya juga belum ada nomornya atau awalan bab yang berbeda, sehingga menjadikan pembaca mudah untuk mencarinya kembali. (Mushtafa al-Bugha, Minhat al-Bari fi Khidmat Shahih al-Bukhari)
Maka, beliau menomori kitab shahih bukhari. Sebagai bentuk dari model percetakan buku modern.
Bisa dikatakan, ulama kontemporer pertama yang mencoba menomori kitab-kitab hadits adalah Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1388 H/ 1967 M). Diantara kitab yang beliau nomori adalah Shahih Muslim, Muwattha’ Imam Malik, dan Sunan Ibnu Majah.
Uniknya, penomoran hadits yang dilakukan oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1967 H) ini terinspirasi oleh salah seorang Orientalis. Beliau menyebutkan:
Kitab ketiga ini (pent: tahqiqan ketiga Muhammad Fuad Abdul Baqi) termasuk kitab yang telah kami keluarkan (pent: tahqiq), dimana penomorannya sesuai dengan kamus “Miftah Kunuz as-Sunnah” dan “al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadits”. (Muhammad Fuad Abdul Baqi, Mukaddimah Tahqiq Shahih Muslim).
Orientalis itu bernama Arent J. Wensinck (w. 1939 M); seorang Profesor bahasa Semit, termasuk bahasa Arab di Universitas Leiden, negeri Belanda.
Dia membuat kamus untuk mempermudah mencari satu hadits di kitab hadits. Karena sifatnya kamus, harus ringkas dan cepat untuk dilacak.
Kamus itu bernama Al-Mu’jam Al-Mufahras Lil Al-Fadz Al-Hadits An-Nabawi. Kamus ini disusun sebuah berdasar kosa kata alfabetis yang berasal dari 9 kitab hadits; yaitu Kutub As-Sittah, Musnad Ad-Darimi, Musnad Ahmad bin Hanbal, dan Muwaththa’ Imam Malik.
Dalam penyusunan kamus tadi, Wensinck dibantu orientalis lainnya: Dr. Y. B. Monsej dari Universiti Leiden, Y. B. Dye Hasz, Y. B. Fonne Lone, Y. T. B. Dye Barwin dan Y. B. R. Herman, termasuk J. Horovitz; seorang orientalis beragama Yahudi.
Sebelum itu, Arent J. Wensinck (w. 1939 M) juga telah menulis kamus serupa berjudul Miftah Kunuz as-Sunnah; kunci dari sunnah-sunnah. Pertama muncul kamus ini di Leiden tahun 1927 M.
Lalu oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1967 M), kamus Miftah Kunuz as-Sunnah diterjemahkan kedalam Bahasa Arab tahun 1941 M dan disebarkan di Mesir atas permintaan dari Muhammad Rasyid Ridha (w. 1935 H). (Muhammad Abdullah Hayyani, Mimma Yulahadz ‘Ala Kitabai Miftah Kunuz as-Sunnah wa al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadits, h. 2).
Dalam menyusun kamus Al-Mu’jam Al-Mufahras Lil Al-Fadz Al-Hadits An-Nabawi ini, agar mudah mencarinya maka dibuat simbol nama kitab dan nomor hadits dari 9 kitab hadits tadi.
Maka, Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1967 H) menomori beberapa kitab hadits sesuai dengan penomoran pada kamus Miftah Kunuz as-Sunnah dan al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadits (Muhammad Fuad Abdul Baqi, Mukaddimah Tahqiq Shahih Muslim).
Maka, penomoran hadits itu bukan sesuatu yang baku. Tergantung siapa yang menomori. Daripada mengingat nomornya, mending hafalkan saja matan dan sanadnya. Tapi kalau mau dihafalkan nomornya ya bagus, asal jangan hafal nomornya saja tapi lupa isi atau matannya. Wallahua’lam
Bahaya Takhbib
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 September 2020, 11:05 | 2.565 views |
Ayah Mertua Menikahi Ibu Kandung Menantu, Bolehkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 9 August 2020, 11:56 | 5.688 views |
Puasa Ayyam al-Bidh Khusus Bulan Dzulhijjah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 August 2020, 07:43 | 1.599 views |
7 Amalan Pahalanya Setara Ibadah Haji dan Umrah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 July 2020, 19:29 | 3.658 views |
Jika Hibah kepada Anak maka Berlakulah Adil
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 July 2020, 12:00 | 1.307 views |
Berjamaah di Rumah, Samakah Fadhilahnya?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 April 2020, 09:09 | 3.885 views |
MIL U atau MIL A?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 20 February 2020, 02:02 | 3.547 views |
Menikahi Wanita Ahli Kitab, Halalkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 December 2019, 05:05 | 11.419 views |
Mencium Tangan Kyai, Sunnah Siapa?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 November 2019, 05:05 | 5.812 views |
Kuburiyyun dan Anti Kuburan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 November 2019, 05:05 | 4.933 views |
Menomori Hadits Bukan Tradisi Ulama Salaf
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 November 2019, 05:05 | 1.738 views |
Taklid Bagi Orang Awam
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 October 2019, 05:05 | 4.593 views |
Menuduh Kyai Ibnu Taimiyyah Klenik
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2019, 09:17 | 3.235 views |
Ilmu Cocokologi al-Qur’an
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 May 2019, 08:56 | 2.881 views |
Kuis Bidah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 1 December 2016, 09:58 | 7.558 views |
Memahami Persoalan itu Setengah dari Jawaban
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 September 2016, 16:17 | 6.817 views |
As-Shalatu Jamiatun atau as-Shalata Jamiatan, Mana Yang Benar?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 March 2016, 11:31 | 18.324 views |
Ziarah Kubur Nabi itu Haram Menurut Madzhab Hanbali, Benarkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 November 2015, 20:20 | 9.712 views |
Siapakah yang Disebut Anak Yatim?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 22 October 2015, 17:26 | 41.959 views |
Susahnya Mengamalkan Hukum Waris Islam di Indonesia
Hanif Luthfi, Lc., MA | 15 October 2015, 13:54 | 8.701 views |
Bertanyalah Dalil Kirim Pahala al-Fatihah Kepada Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H)!
Hanif Luthfi, Lc., MA | 3 September 2015, 12:01 | 46.766 views |
Wiridan dan Hizib Ibnu Taimiyyah al-Hanbali (w. 728 H)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 August 2015, 10:00 | 39.716 views |
Kekurangtepatan Terhadap Pemahaman Pernyataan Ulama Terkait Harus 11 Rakaat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 25 June 2015, 11:00 | 8.830 views |
Dalil-Dalil yang Dipakai Dalam Membid'ahkan Tarawih Lebih 11 Rakaat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 June 2015, 11:00 | 12.683 views |
Apakah Benar Bahwa Shalat Tarawih Lebih Dari 11 Rakaat Adalah Bid'ah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 23 June 2015, 11:00 | 8.947 views |
Proses Pensyariatan Puasa Ramadhan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 June 2015, 12:41 | 9.683 views |
Apakah Ada Hadits Dhaif dalam Musnad Ahmad?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 13 May 2015, 17:00 | 22.861 views |
Apa Saja Kitab Fiqih Madzhab Ahli Hadits?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 April 2015, 21:03 | 13.669 views |
Madzhab Fiqih Ahli Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 April 2015, 13:36 | 14.478 views |
Shalat Jum'at Tidak Ditempat yang Biasa Disebut Masjid, Bolehkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 9 April 2015, 21:21 | 20.018 views |
Bolehkah Bagi Musafir, Shalat Jum'at Dijama' Dengan Shalat Ashar?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 March 2015, 11:02 | 17.289 views |
Hadits Nabi Bisa Jadi Menyesatkan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 13 March 2015, 11:11 | 16.853 views |
Benarkah Ishaq bin Rahawaih Meletakkan Tangan Diatas Dada Saat Shalat?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 February 2015, 20:54 | 9.077 views |
Letak Bersedekap Ketika Shalat: Sebab Perbedaan dan Dalilnya
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 February 2015, 20:21 | 16.851 views |
Meletakkan Tangan Diatas Dada Bukan Pendapat Ulama Madzhab Empat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 4 February 2015, 19:31 | 26.127 views |
Sudah Belajar Ushul Fiqih Tetapi Masih Taqlid
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 January 2015, 06:46 | 11.378 views |
Kenapa Imam At-Thabari Didzalimi? (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 30 November 2014, 12:00 | 10.518 views |
Imam At-Thabari Yang Terdzalimi
Hanif Luthfi, Lc., MA | 29 November 2014, 12:00 | 13.496 views |
Beasiswa Abu Hanifah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 August 2014, 15:49 | 7.731 views |
Kiat-kiat Shalat di Kereta Api
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 July 2014, 08:18 | 12.566 views |
Bener tapi Kurang Pener
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 July 2014, 21:32 | 9.863 views |
Hari yang Meragukan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 29 June 2014, 00:57 | 7.323 views |
Ka Yauma atau Ka Yaumi?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 10 May 2014, 00:00 | 8.364 views |
Ulama Dikenal Karena Tulisannya
Hanif Luthfi, Lc., MA | 7 May 2014, 11:05 | 8.165 views |
Why: Siapa untuk Bertanya Kenapa
Hanif Luthfi, Lc., MA | 30 April 2014, 12:20 | 9.759 views |
Sujud Dengan Tangan atau Lutut: Khilafiyyah Abadi
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 April 2014, 18:00 | 12.246 views |
Jika Dhaif Suatu Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 April 2014, 22:32 | 11.573 views |
Model Penulisan Kitab Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 March 2014, 13:41 | 8.424 views |
Kartubi : Lahir Hidup dan Wafat di Jawa
Hanif Luthfi, Lc., MA | 12 March 2014, 06:55 | 9.057 views |
Khilafiyah Dalam Menshahihkan dan Mendhaifkan Hadits: Sebuah Keniscayaan (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 February 2014, 06:00 | 9.625 views |
Khilafiyah Dalam Menshahihkan dan Mendhaifkan Hadits: Sebuah Keniscayaan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 26 February 2014, 12:00 | 11.977 views |
Sejarah Perjalanan Ilmu Hadits (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 19 February 2014, 01:01 | 10.128 views |
Sejarah Perjalanan Ilmu Hadits (bag.1)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 February 2014, 15:00 | 6.798 views |
Ustadz Jadi Apa?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 January 2014, 07:28 | 10.146 views |
Menyadarkan Muqallid
Hanif Luthfi, Lc., MA | 25 January 2014, 12:23 | 8.700 views |
Qunut Shubuh : Al-Albani VS Ibnul Qayyim
Hanif Luthfi, Lc., MA | 23 January 2014, 05:45 | 14.254 views |
Serupa Tapi Tak Sama: Nama-Nama Ulama bag. 2
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2013, 14:38 | 8.265 views |
Serupa Tapi Tak Sama: Nama-Nama Ulama bag. 1
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2013, 11:37 | 12.032 views |
As-Syathibi: Pakar Bid'ah yang Dituduh Ahli Bid'ah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 August 2013, 07:32 | 19.568 views |
Mata Kaki Harus Menempel?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 10 August 2013, 15:35 | 30.511 views |
Tantangan Qawaid Fiqhiyyah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 June 2013, 03:03 | 20.982 views |
Puber Religi?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 May 2013, 20:02 | 9.483 views |
Shubuh Wajib Berhenti
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 April 2013, 00:45 | 9.484 views |
Menghukumi atau Menghakimi: Corak Fiqih Baru?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 April 2013, 15:12 | 10.291 views |
With Us Or Against Us : Corak Fiqih Baru?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 1 April 2013, 07:04 | 8.158 views |
Antara Kitab Fiqih Sunnah dan Shahih Fiqih Sunnah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 February 2013, 16:45 | 31.566 views |
Ahmad Zarkasih, Lc | 106 tulisan |
Hanif Luthfi, Lc., MA | 66 tulisan |
Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA | 57 tulisan |
Ahmad Sarwat, Lc., MA | 48 tulisan |
Isnan Ansory, Lc, MA | 26 tulisan |
Firman Arifandi, Lc., MA | 23 tulisan |
Sutomo Abu Nashr, Lc | 20 tulisan |
Aini Aryani, Lc | 19 tulisan |
Galih Maulana, Lc | 15 tulisan |
Muhammad Abdul Wahab, Lc | 13 tulisan |
Ali Shodiqin, Lc | 13 tulisan |
Isnawati, Lc., MA | 9 tulisan |
Muhammad Ajib, Lc., MA | 9 tulisan |
Siti Chozanah, Lc | 7 tulisan |
Tajun Nashr, Lc | 6 tulisan |
Maharati Marfuah Lc | 5 tulisan |
Faisal Reza | 4 tulisan |
Ridwan Hakim, Lc | 2 tulisan |
Muhammad Aqil Haidar, Lc | 1 tulisan |
Muhammad Amrozi, Lc | 1 tulisan |
Luki Nugroho, Lc | 0 tulisan |
Nur Azizah, Lc | 0 tulisan |
Wildan Jauhari, Lc | 0 tulisan |
Syafri M. Noor, Lc | 0 tulisan |
Ipung Multinigsih, Lc | 0 tulisan |
Solihin, Lc | 0 tulisan |
Teuku Khairul Fazli, Lc | 0 tulisan |
Jadwal Shalat DKI Jakarta2-3-2021Subuh 04:42 | Zhuhur 12:06 | Ashar 15:09 | Maghrib 18:15 | Isya 19:23 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|