Secara pribadi, saya berikan apresiasi kebijakan PO Bus Bejeu ini. Bahkan akan saya promosikan gratis kepada teman-teman saya jika ingin bepergian ke luar kota naik Bus.
“BUS BEJEU WAJIB BERHENTI SHOLAT SUBUH 085329232121 085225548339”
Tulisan itu akan dipasang di kabin setiap Armada Bus Bejeu, jika nantinya Pak Sopir kelupaan, silahkan sms ke nomer hape tersebut. Sungguh langkah yang bagus dan patut ditiru oleh Perusahaan Otobus lainnya.
Bus yang menjuluki dirinya dengan BlackBus, saat ini melayani rute Jakarta-Kudus, Pati, Jepara, Purwodadi. Sekalian saya pamerin saja, Bus Bejeu merupakan pelopor Bus dengan dilengkapi Wifi di dalamnya. Jadi sambil menikmati perjalanan, kita bisa browsing internet.
Masalah kehabisan batrei, jangan khawatir! Karena bus sudah dilengkapi colokan listrik. Bejeu juga menyediakan minuman berupa kopi dan teh gratis bagi penumpangnya.
Shalat Maghrib dan Isya’ dalam Perjalanan Bus
Sudah puluhan kali, saya melakukan perjalanan Jakarta-Semarang, begitu juga sebaliknya. Hal yang saya amati, dari sekian banyak penumpang bus, hanya beberapa saja yang melaksanakan shalat, bahkan mungkin hanya 10 persen saja. Kok saya tahu?
Begini, bus antar kota jurusan Jakarta-Semarang atau sebaliknya biasanya mulai berangkat selepas ashar. Nanti sampai tempat tujuan selepas Shubuh. Artinya, shalat Maghrib dan Isya’ bisa dipastikan dalam perjalanan.
Setelah Isya’, bus biasanya akan berhenti di rumah makan, sekitar 30 menitan untuk makan malam. Nah, waktu di rumah makan ini yang seharusnya bisa digunakan untuk shalat, nyatanya hampir tidak ada yang menyambangi mushalla atau masjid. Kenapa?
Entahlah, padahal saya yakin KTP mereka kebanyakan ada tulisan Islamnya. Apakah karena tidak tahu? Atau tahu tapi salah? Tapi kebanyakan memang karena ogah-ogahan. Wong di rumah saja tidak sholat, apalagi saat perjalanan.
Tidak Tahu atau Tahu Tapi Salah?
Jika tidak tahu, maka dari tulisan ini saya coba kasih tahu. Pengen juga sekali-kali menulis selebaran yang nanti disebarkan kepada seluruh penumpang bus, tentang tata cara shalat di perjalanan. Semoga terlaksana, InsyaAllah.
Jika tahu tapi salah, maka saya coba luruskan. Sebagian menganggap bahwa mending shalat qadha’ saja saat sudah sampai di rumah. Padahal shalat telah diwajibkan dengan waktunya masing-masing, kecuali jika lupa atau ketiduran. Selain itu tidak ada alasan lain untuk menunda shalat.
Itung-Itungan Waktu
Kebanyakan orang tidak shalat saat perjalanan naik bus, biasanya karena takut ditinggal bus. Seharusnya, penumpang kan raja. Kita tinggal bilang sopirnya saja jika memang takut ketinggalan.
Istirahat di rumah makan biasanya 30 menit. Tinggal kita bagi saja, 20 menit untuk makan plus antrinya, sedangkan 10 menit untuk shalat maghrib 3 rakaat dan Isya’ 2 raka’at di-jama’ ta’khir, plus wudhu’ dan ke toiletnya. Saya sudah praktekkan dan tidak pernah ketinggalan bus. Baik shalat duluan baru makan, atau makan dahulu baru shalat, yang penting shalat.
Shalat Shubuh
Jika shalat Maghrib dan Isya’ tak ada kendala, maka biasanya shalat shubuh yang terjadi sedikit kendala. Kendala disini jika bus belum sampai tempat tujuan, padahal matahari sudah hampir terbit dan belum shalat shubuh. Lantas bagaimana shalatnya?
PO. BEJEU telah mengeluarkan peraturan, Shalat Shubuh wajib berhenti. Masalah selesai!
Toh penumpang adalah raja. Shalat shubuh juga hanya 2 raka’at yang jika dikerjakan bersama tetek bengeknya, paling lama hanya 30 menitan. Pastinya 30 menit untuk shalat tidak akan menjadikan Perusahan Bus bangkrut.
Tapi, masalah lain muncul jika bus masuk Jakarta lewat Tol Cikampek, sedangkan jalannya macet. Padahal di Tol tidak boleh berhenti sembarangan. Biasanya hal itu terjadi jika bus agak siangan masuk Tol Cipularang, di saat jam masuk kantor. Nah, bagaimana shalatnya? Bolehkah ditinggal saja?
Shalat di dalam Bus, sangatlah memungkinkan. Apalagi jika busnya kelas eksekutif dengan kursi yang lebar dan dilengkapi toilet, kita bisa berwudhu’ dengan sempurna. Kan airnya sedikit? Ah, itu hanya alasan saja.
Bagaimana Wudhu’nya?
Anggota badan yang wajib dibasuh saat wudhu’ hanya 4 saja; muka, kedua tangan sampai siku, kepala dan kaki. Kesemuanya yang wajib hanya sekali, artinya jika pun tidak ada air, kita bisa gunakan air mineral.
Setelah itu, kita bisa shalat. Jika bisa berdiri maka dengan berdiri dan menghadap kiblat. Jika tidak dimungkinkan, maka dengan duduk dan menghadap Qiblat. Ulama’ berbeda pendapat, ada yang masih mewajibkan mengganti shalat yang kita laksanakan tadi di bus ketika sudah sampai rumah, ada pula yang tidak mewajibkannya.
Lho, kalo masih wajib ganti, kenapa kita shalat? Kenapa tidak nanti aja sekalian?. Kita masih mempunyai kewajiban shalat dengan keadaan apapun pada waktunya. Sedangkan shalat yang kita laksanakan tadi kurang syarat dan rukunnya.
Kadang tidak shalat itu hanya gara-gara malu saja. Bukan karena tidak tahu atau tahu tapi salah. Takut dianggap sok alim, sok shaleh. Lho, meninggalkan kewajiban Allah saja tidak malu, kenapa malah malu dengan manusia?
Bepergian Itu Dekat Dengan Kematian
Siapalah yang mau menemui Tuhan yang telah menciptakannya dalam keadaan belum melaksanakan kewajibanNya? Siapakah yang menyangka bahwa bepergian naik Bus kala itu, tujuannya adalah ke Kuburan. Siapa sangka! Semoga saja tidak.
Nb: Sengaja tulisan tidak saya cantumkan dalil-dalil secara terperinci. Karena tulisan ini lebih kepada Aplikatif, Intinya, jangan sampai meninggalkan shalat, dimanapun dan dalam keadaan apapun. Kecuali jika memang sudah ingin dishalati.
Dedicated to: Bismania Community
Main Hape Saat Khutbah Jumat Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA | 23 April 2013, 06:55 | 6.454 views |
Buku Fiqih Yang Tidak Fiqih Ahmad Zarkasih, Lc | 22 April 2013, 06:41 | 7.626 views |
Mengapa Terjadi Ikhtilaf Dalam Fiqih? Aini Aryani, Lc | 21 April 2013, 00:53 | 6.382 views |
Menghukumi atau Menghakimi: Corak Fiqih Baru? Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 April 2013, 15:12 | 6.180 views |
Menulislah Sebagaimana Para Ulama Menulis Ahmad Sarwat, Lc., MA | 15 April 2013, 05:53 | 5.244 views |
Kuis Bidah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 1 December 2016, 09:58 | 2.808 views |
Memahami Persoalan itu Setengah dari Jawaban
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 September 2016, 16:17 | 1.904 views |
As-Shalatu Jamiatun atau as-Shalata Jamiatan, Mana Yang Benar?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 March 2016, 11:31 | 2.838 views |
Ziarah Kubur Nabi itu Haram Menurut Madzhab Hanbali, Benarkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 8 November 2015, 20:20 | 4.758 views |
Siapakah yang Disebut Anak Yatim?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 22 October 2015, 17:26 | 3.722 views |
Susahnya Mengamalkan Hukum Waris Islam di Indonesia
Hanif Luthfi, Lc., MA | 15 October 2015, 13:54 | 4.120 views |
Bertanyalah Dalil Kirim Pahala al-Fatihah Kepada Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H)!
Hanif Luthfi, Lc., MA | 3 September 2015, 12:01 | 26.509 views |
Wiridan dan Hizib Ibnu Taimiyyah al-Hanbali (w. 728 H)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 August 2015, 10:00 | 6.209 views |
Kekurangtepatan Terhadap Pemahaman Pernyataan Ulama Terkait Harus 11 Rakaat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 25 June 2015, 11:00 | 5.493 views |
Dalil-Dalil yang Dipakai Dalam Membid'ahkan Tarawih Lebih 11 Rakaat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 June 2015, 11:00 | 5.652 views |
Apakah Benar Bahwa Shalat Tarawih Lebih Dari 11 Rakaat Adalah Bid'ah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 23 June 2015, 11:00 | 5.749 views |
Proses Pensyariatan Puasa Ramadhan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 June 2015, 12:41 | 4.713 views |
Apakah Ada Hadits Dhaif dalam Musnad Ahmad?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 13 May 2015, 17:00 | 5.859 views |
Apa Saja Kitab Fiqih Madzhab Ahli Hadits?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 April 2015, 21:03 | 6.684 views |
Madzhab Fiqih Ahli Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 April 2015, 13:36 | 5.924 views |
Shalat Jum'at Tidak Ditempat yang Biasa Disebut Masjid, Bolehkah?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 9 April 2015, 21:21 | 7.348 views |
Bolehkah Bagi Musafir, Shalat Jum'at Dijama' Dengan Shalat Ashar?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 March 2015, 11:02 | 9.025 views |
Hadits Nabi Bisa Jadi Menyesatkan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 13 March 2015, 11:11 | 9.665 views |
Benarkah Ishaq bin Rahawaih Meletakkan Tangan Diatas Dada Saat Shalat?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 February 2015, 20:54 | 5.752 views |
Letak Bersedekap Ketika Shalat: Sebab Perbedaan dan Dalilnya
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 February 2015, 20:21 | 9.118 views |
Meletakkan Tangan Diatas Dada Bukan Pendapat Ulama Madzhab Empat
Hanif Luthfi, Lc., MA | 4 February 2015, 19:31 | 10.174 views |
Sudah Belajar Ushul Fiqih Tetapi Masih Taqlid
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 January 2015, 06:46 | 6.129 views |
Kenapa Imam At-Thabari Didzalimi? (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 30 November 2014, 12:00 | 6.434 views |
Imam At-Thabari Yang Terdzalimi
Hanif Luthfi, Lc., MA | 29 November 2014, 12:00 | 7.174 views |
Beasiswa Abu Hanifah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 August 2014, 15:49 | 5.090 views |
Kiat-kiat Shalat di Kereta Api
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 July 2014, 08:18 | 9.405 views |
Bener tapi Kurang Pener
Hanif Luthfi, Lc., MA | 6 July 2014, 21:32 | 6.393 views |
Hari yang Meragukan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 29 June 2014, 00:57 | 4.467 views |
Ka Yauma atau Ka Yaumi?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 10 May 2014, 00:00 | 4.641 views |
Ulama Dikenal Karena Tulisannya
Hanif Luthfi, Lc., MA | 7 May 2014, 11:05 | 4.543 views |
Why: Siapa untuk Bertanya Kenapa
Hanif Luthfi, Lc., MA | 30 April 2014, 12:20 | 6.989 views |
Sujud Dengan Tangan atau Lutut: Khilafiyyah Abadi
Hanif Luthfi, Lc., MA | 5 April 2014, 18:00 | 7.195 views |
Jika Dhaif Suatu Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 2 April 2014, 22:32 | 5.247 views |
Model Penulisan Kitab Hadits
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 March 2014, 13:41 | 4.370 views |
Kartubi : Lahir Hidup dan Wafat di Jawa
Hanif Luthfi, Lc., MA | 12 March 2014, 06:55 | 6.202 views |
Khilafiyah Dalam Menshahihkan dan Mendhaifkan Hadits: Sebuah Keniscayaan (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 27 February 2014, 06:00 | 5.530 views |
Khilafiyah Dalam Menshahihkan dan Mendhaifkan Hadits: Sebuah Keniscayaan
Hanif Luthfi, Lc., MA | 26 February 2014, 12:00 | 6.279 views |
Sejarah Perjalanan Ilmu Hadits (bag. 2)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 19 February 2014, 01:01 | 5.953 views |
Sejarah Perjalanan Ilmu Hadits (bag.1)
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 February 2014, 15:00 | 4.405 views |
Ustadz Jadi Apa?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 28 January 2014, 07:28 | 6.221 views |
Menyadarkan Muqallid
Hanif Luthfi, Lc., MA | 25 January 2014, 12:23 | 5.458 views |
Qunut Shubuh : Al-Albani VS Ibnul Qayyim
Hanif Luthfi, Lc., MA | 23 January 2014, 05:45 | 10.434 views |
Serupa Tapi Tak Sama: Nama-Nama Ulama bag. 2
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2013, 14:38 | 4.824 views |
Serupa Tapi Tak Sama: Nama-Nama Ulama bag. 1
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 October 2013, 11:37 | 5.468 views |
As-Syathibi: Pakar Bid'ah yang Dituduh Ahli Bid'ah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 August 2013, 07:32 | 11.175 views |
Mata Kaki Harus Menempel?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 10 August 2013, 15:35 | 24.773 views |
Tantangan Qawaid Fiqhiyyah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 21 June 2013, 03:03 | 7.807 views |
Puber Religi?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 18 May 2013, 20:02 | 6.533 views |
Shubuh Wajib Berhenti
Hanif Luthfi, Lc., MA | 24 April 2013, 00:45 | 6.876 views |
Menghukumi atau Menghakimi: Corak Fiqih Baru?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 17 April 2013, 15:12 | 6.180 views |
With Us Or Against Us : Corak Fiqih Baru?
Hanif Luthfi, Lc., MA | 1 April 2013, 07:04 | 5.860 views |
Antara Kitab Fiqih Sunnah dan Shahih Fiqih Sunnah
Hanif Luthfi, Lc., MA | 14 February 2013, 16:45 | 11.373 views |
Ahmad Zarkasih, Lc | 106 tulisan |
Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA | 57 tulisan |
Hanif Luthfi, Lc., MA | 52 tulisan |
Ahmad Sarwat, Lc., MA | 46 tulisan |
Isnan Ansory, Lc, MA | 26 tulisan |
Sutomo Abu Nashr, Lc | 20 tulisan |
Aini Aryani, Lc | 19 tulisan |
Galih Maulana, Lc | 16 tulisan |
Ali Shodiqin, Lc | 13 tulisan |
Firman Arifandi, Lc., MA | 12 tulisan |
Muhammad Abdul Wahab, Lc | 11 tulisan |
Isnawati, Lc | 9 tulisan |
Muhammad Ajib, Lc., MA | 9 tulisan |
Siti Chozanah, Lc | 6 tulisan |
Tajun Nashr, Lc | 6 tulisan |
Faisal Reza | 4 tulisan |
Ridwan Hakim, Lc | 2 tulisan |
Muhammad Aqil Haidar, Lc | 1 tulisan |
Muhammad Amrozi, Lc | 1 tulisan |
Luki Nugroho, Lc | 0 tulisan |
Azizah, Lc | 0 tulisan |