Mon 16 April 2007 23:47 | Aqidah > Allah | 8.000 views
Assalaamu 'alaikum wr. Wb.
Ustadz yang dirahmati Allah, saya bertemu dengan orang yang mengaku bisa bercakap-cakap dengan Allah. Apakah ini mungkin dilakukan? Mohon penjelasannya disertai dalil Al-Qur'an & Hadits.
Terima kasih,
Wassalaam.
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bercakap-cakap dengan Allah SWT itu hanya dilakukan oleh para nabi, itupun tidak semua nabi. Hanya nabi tertentu yang disebutkan bercakap-cakap dengan Allah, sebagaimana tercantum di dalam Al-Quran.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. (QS. Al-Baqarah: 253)
Di antara nabi yang disebutkan secara tegas telah melakukan percakapan langsung dengan Allah SWT adalah nabi Musa alaihissalam.
Dan rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (QS. An-Nisa': 164)
Dan juga nabi Muhammad SAW yang pernah berbicara langsung dengan Allah SWT di sidradil muntaha, saat beliau melakukan mi'raj.
Namun lebih sering Allah SWT berbicara kepada para nabinya lewat perantaraan malaikat Jibril. Sehingga saat itu sebenarnya tidak terjadi cakap-cakap langsung antara nabi dengan Allah SWT.
Selain para nabi dan rasul, ada juga sebagian orang yang diberikan ilham oleh Allah SWT. Sehingga seolah dia bercakap-cakap dengan Allah SWT. Misalnya hikmah yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya, Luqman Al-Hakim.
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."(QS. Luqman: 12)
Meski ayat ini memberi isyarat bahwa Allah berbicara kepada Luqman, namun umumya para ulama tidak memasukkan Luqman sebagai nabi dari para nabi Allah. Sebab tidak juga kita dapati secara eksplisit bahwa terjadi dialog langsung antara Luqman dengan Allah. Ayat ini hanya mengatakan bahwa Allah SWT memberi hikmah kepadanya.
Mengaku Bercakap-cakap dengan Allah
Kalau para nabi tidak semuanya bercakap-cakap dengan Allah SWT, bahkan yang pernah bercakap-cakap itu pun tidak selalu setiap saat berdialog dengan Allah SWT, maka tentu saja orang biasa tidak mungkin melakukannya, terutama di zaman setelah turunnya nabi terakhir, Muhammad SAW.
Sebab bercakap-cakap dengan Allah SWT adalah Allah SWT berbicara kepadanya dan dia berbicara kepada Allah SWT. Kalau berbicara kepada Allah SWT, sudah pasti bisa dilakukan. Sedangkan kalau Allah SWT yang berbicara langsung kepadanya dengan kata-kata dan wahyu, adalah hal yang mustahil.
Bahkan para ulama sepakat bahwa kalau ada orang yang mengaku di zaman ini menerima wahyu dari Allah SWT, dia adalah seorang yang kafir. Karena yang mendapat wahyu hanyalah para nabi. Dan tidak ada nabi sesudah nabi Muhammad SAW.
Bahkan nabi Isa 'alaihissalam saat nanti kembali turun, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadits shahih, juga tidak dalam kapasitas sebagai nabi. Artinya, dia pun tidak mendapat wahyu, walau beliau pernah jadi nabi.
Mana mungkin orang biasa tiba-tiba mengaku bisa bercakap-cakap dengan Allah, kecuali dia telah berdusta.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Belajar Islam Ikut Jamaah Hijrah 16 April 2007, 22:49 | Aqidah > Islam | 7.858 views |
Asal Segala Sesuatu Adalah Halal 16 April 2007, 06:09 | Ushul Fiqih > Dalil | 17.777 views |
Haramkah Dapat Pinjaman dari Perusahaan? 13 April 2007, 03:58 | Muamalat > Hutang | 6.397 views |
Lelaki dengan 2 Mantan Isteri 13 April 2007, 02:21 | Mawaris > kadar bagian ahli waris | 6.708 views |
Apa Hukumnya Wanita Tidak Khitan 12 April 2007, 00:48 | Wanita > Khitan | 8.528 views |
Bagaimanakah Walimah yang Dicontohkan Nabi 11 April 2007, 04:04 | Pernikahan > Walimah | 7.098 views |
Benarkah Maulid Nabi Bukan dari Madzhab Syafi'i? 10 April 2007, 05:13 | Kontemporer > Perspektif Islam | 10.889 views |
Pulang ke Jakarta, Masihkah Boleh Jama' Qashar? 10 April 2007, 05:01 | Shalat > Shalat Jama | 7.122 views |
Ereksi Saat Shalat 10 April 2007, 02:29 | Shalat > Yang Membatalkan Shalat | 8.262 views |
Ucapan 'amin' dari Mana Asalnya? 9 April 2007, 08:48 | Shalat > Bacaan Shalat | 7.216 views |
Apakah Kita Harus Mengikuti Mazhab? 4 April 2007, 23:05 | Ushul Fiqih > Mazhab | 7.739 views |
Niat Mandi Junub dan Tata Caranya 4 April 2007, 22:09 | Thaharah > Mandi Janabah | 11.795 views |
Apakah Kutubussittah Sudah Ditakhrij? 4 April 2007, 02:54 | Hadits > Musthalah Hadits | 13.246 views |
Sikap Keras kepada Pelaku Bid'ah 3 April 2007, 23:19 | Umum > Bidah | 8.659 views |
Haramkah Lukisan Gambar Nabi SAW 3 April 2007, 05:13 | Kontemporer > Hukum | 6.436 views |
Ulang Tahun Perusahaan, Bid'ahkah? 3 April 2007, 02:28 | Kontemporer > Bidah | 10.150 views |
Rokok: Halal atau Haram? 2 April 2007, 22:47 | Kontemporer > Hukum | 9.040 views |
Kedudukan Orang Non Muslim di Akhirat 2 April 2007, 00:38 | Aqidah > Surga Neraka | 7.931 views |
Tasawuf Vs Ilmu Ghaib 2 April 2007, 00:36 | Aqidah > Aliran-aliran | 10.566 views |
Sholat Berjama'ah dengan Imam Orang Syi'ah 31 March 2007, 23:39 | Aqidah > Aliran-aliran | 10.286 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 48,422,720 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta9-2-2023Subuh 04:38 | Zhuhur 12:08 | Ashar 15:25 | Maghrib 18:21 | Isya 19:31 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|