Wed 3 December 2014 10:30 | Al-Quran > Tafsir | 132.606 views
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Memang tidak sedikit ayat-ayat Al-Quran yang dijadikan 'senjata' untuk membenarkan pendapat-pendapat yang menyimpang dari syariat Islam. Modusnya adalah menafsirkan ayat-ayat tertentu secara sepihak, tanpa mengkaitkannya dengan ayat-ayat lain atau hadits-hadits terkait. Dan tentunya hasil tafsir itu juga berbenturan dengan fatwa-fatwa para ulama fiqih yang muktamad.
Ayat yang Anda tanyakan memang mengandung lafadz 'kaafaah', yang secara harfiyah memang bermakna semua atau seluruhnya.
Kalau pun makna lafadz ini mau dipaksakan sebagai dasar untuk membunuh semua orang musyrik, maka ada pendapat ulama tafsir lain yang menyebutkan bahwa ayat ini sudah dinasakh, alias dihapus keberlakuannya.
Hal itu disebutkan oleh Ibnu Athiyah sebagaimana dinuqil oleh Al-Imam Al-Qurthubi dalam tasfir Al-Jami' li Ahkamil Quran. Beliau menjelaskan bahwa awalnya memerangi orang musyrik itu merupakan fardhu 'ain bagi setiap muslim. Kemudian hukum ini dinasakh atau dihapus, diganti menjadi fardhu kfiayah saja. Maksudnya yang wajib hanya mereka yang terlibat dalam peperangan tertentu saja, dan bukan semua umat Islam. Silahkan periksa tafsir Al-Jami' li Ahkam Al-Quran karya Al-Imam Al-Qurthubi. [2]
3. Dr. Yusuf Al-Qaradawi
Dr. Yusuf Al-Qaradawi ketika menjawab masalah ini menjelaskan sebagaimana beliau tuliskan dalam kitab Fiqih Al-Jihad, bahwa yang dimaksud dengan 'kaaffah' dalam ayat ini adalah sebatas orang-orang musyrik yang disebutkan dalam ayat tersebut.
Ayat tersebut sedang membicarakan tentang tindakan sekelompok orang-orang musyrik yang berkhianat atas ketentuan perang. Dan pengkhianatan ini beresiko besar, yaitu mereka akan dibunuh semuanya. Ketika mereka benar-benar berkhianat, tidak ayal semua yang terlibat dalam pengkhianatan itu memang harus dibunuh. Tetapi sebatas yang terlibat saja dan bukan seluruh orang kafir di muka bumi.[3]
Kesimpulan
Syariat Islam turun bukan dengan tujuan untuk membunuh manusia dan menghilangkan nyawanya. Sebaliknya, tujuannya adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Dalam syariat Islam, orang kafir berhak hidup damai dengan umat Islam. Dan tidaklah ajaran Islam ini diturunkan, kecuali untuk dijadikan petunjuk bagi mereka yang mau. Sedangkan mereka yang tidak mau mengikuti petunjuk dari Allah, tentu saja tidak ada paksaan, tidak perlu dimusuhi, dan tidak perlu diperangi.
Toh orang kafir itu kalau mati pun pasti akan disiksa di neraka selamanya. Cukup Allah SWT saja yang menyiksa mereka, tugas kita sekedar mengajak dan berdakwah. Mau masuk Islam syukur, tidak mau juga tidak apa-apa.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc., MA
[1] Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari, Tafsir At-Thabari, jilid 14 hal. 241-242
[2] Al-Imam Al-Qurthubi, Al-Jami' li Ahkamil Quran, jilid 8 hal. 136
[3] Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqih Al-Jihad, jilid 1 hal. 311
Mencari Sosok Ustadz Ideal 2 December 2014, 11:03 | Dakwah > Belajar agama | 13.262 views |
Bolehkah Kita Memakai Kartu Kredit? 1 December 2014, 08:30 | Muamalat > Kredit | 120.367 views |
Belajar Agama Lewat Internet Sesat Karena Tanpa Guru? 28 November 2014, 06:22 | Ushul Fiqih > Metode belajar | 83.391 views |
ISIS Penggal Kepala Manusia Dalam Perang, Bolehkah? 27 November 2014, 10:00 | Umum > Hukum | 18.056 views |
Melihat Calon Isteri Tanpa Jilbab 26 November 2014, 11:02 | Pernikahan > Pra nikah | 16.328 views |
Menitipkan Jualan di Koperasi, Apakah Riba? 24 November 2014, 21:00 | Muamalat > Riba | 11.104 views |
Membobol Bank Amerika Dengan Alasan Rampasan Perang 23 November 2014, 17:50 | Muamalat > Bank | 10.531 views |
Dosa Tidak Shalat Ashar Sama Dengan Meruntuhkan Ka'bah? 22 November 2014, 13:30 | Shalat > Shalat fardhu | 27.062 views |
Bolehkah Menjama' Shalat Jumat Dengan Shalat Ashar? 21 November 2014, 06:06 | Shalat > Shalat Jama | 39.305 views |
Mengubah Bentuk Tubuh Yang Dibolehkan Syariat 19 November 2014, 10:30 | Kontemporer > Perspektif Islam | 37.470 views |
Ayah Meninggal Dulu, Cucu Tidak Mendapat Warisan? 18 November 2014, 10:10 | Mawaris > kadar bagian ahli waris | 65.463 views |
Benarkah Jumatan di Kantor Tidak Sah Karena Bukan Penduduk Setempat? 17 November 2014, 06:30 | Shalat > Shalat Jumat | 35.698 views |
Hukum Menutup Jalan Untuk Pengajian dan Tabligh Akbar 16 November 2014, 05:20 | Umum > Hukum | 26.489 views |
Bagaimana Menentukan Arah Kiblat? 14 November 2014, 08:50 | Shalat > Arah Qiblat | 11.753 views |
Bolehkah Menunda Shalat Berjamaah Menunggu Jamaah Kumpul Semua? 13 November 2014, 11:20 | Shalat > Shalat Berjamaah | 31.978 views |
Benarkah Olahraga Renang Sunnah Nabi? 12 November 2014, 08:45 | Kontemporer > Perspektif Islam | 101.795 views |
Menggelar Resepsi Pernikahan Dengan Menutup Jalan 10 November 2014, 17:33 | Pernikahan > Walimah | 23.412 views |
Pembagian Waris Suami Istri 8 November 2014, 10:55 | Mawaris > Bagi waris berbagai keadaan | 18.834 views |
Sujud Syukur dengan Sujud Tilawah, Apa Bedanya? 7 November 2014, 06:15 | Shalat > Sujud | 23.116 views |
Seorang Wanita Naik Haji tanpa Suami 6 November 2014, 03:19 | Haji > Haji Berbagai Keadaan | 11.929 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 50,935,049 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta--2023Subuh | Zhuhur | Ashar | Maghrib | Isya | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|