Mon 26 June 2006 01:17 | Umum > Halal Haram | 5.650 views
Assalamualaikum wr. wb.
Pak Ustadz yang semoga selalu dirahmati ALLAH SWT, ada pertanyaan yang hingga kini mengganjal di benak saya. Yakni masalah kehalalan uang "angpao" bagi wartawan.
Saya bekerja di media massa harian, kebetulan di bidang olahraga. Biasanya setiap kali meliput, terutama kegiatan press conference (jumpa pers) pihak pengundang selalu memberikan souvenir serta "angpao", jumlah uang dalam angpao terbut tidak terlalu besar, kisarannya antara 50-200 ribu rupiah. Pihak pengundang menyatakan untuk sekedar pengganti bensin.
Betul atau tidak pengundang tersebut memberi angpao untuk pengganti bensin, saya tidak tahu pasti. Atau jangan-jangan angpao tersebut untuk menyuap secara terselubung agar beritanya yang berbau promosi diberitakan? Saya kurang tahu, yang jelas, terkadang ada pengundang yang kemudian menelpon menanyakan apakah beritanya sudah dimuat atau belum, karena koran saya koran daerah sehingga sulit di dapat, mereka meminta dibawakan beritanya, dengan alasan untuk kliping mereka.
Yang ingin saya tanyakan apakah angpao tersebut halal atau haram? Dari kantor, saya mendapat gaji total 1,8 juta. Pihak kantor tidak melarang wartawannya secara langsung agar tidak menerima angpao, tetapi di bawah boks redaksi ditulisi "WARTAWAN KAMI DILARANG MENERIMA ATAU MEMINTA APAPUN DARI NARA SUMBER."
Saya mohon jawabannya, karena banyak teman-teman seprofesi yang bertanya kepada saya status uang dalam angpao tersebut. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Angpau yang diterima wartawan dari nara sumber itu hukumnya sangat erat dengan institusi tempatnya bekerja. Dalam hal ini barangkali dengan pihak perusahaan penerbitan atau dengan pimpinan redaksi.
Intinya, apabila pihak perusahaan tempat wartawan itu bekerja membolehkannya menerima angpau, maka hukumnya cenderung membolehkan. Sebaliknya, bila perusahaan secara tegas melarangnya, apalagi sampai ada surat perjanjian dan ancaman hukuman, tentu saja menjadi tidak boleh.
Bila pihak perusahaan membolehkan, tentu harus jelas aturan mainnya. Apakah uang itu menjadi mutlak milik wartawan yang bersangkutan, ataukah wartawan itu harus menyetor kepada atasannya. Sehingga nanti perusahaan punya kebijaksanaan tersendiri atas uang itu. Misalnya untuk menyumbang fakir miskin, anak yatim, atau untuk kepentingan sosial yang lainnya. Atau mungkin dibagikan kepada para wartawan sebagai bonus.
Namun bila ternyata di kotak redaksi tertulis larangan menerima atau meminta apapun dari nara sumber, tentunya pihak pimpinan harus konsekuen. Yaitu dia harus memberlakukan aturan itu kepada para wartawannya. Dia tidak boleh melanggar pernyataannya sendiri, kalau tidak mau dikatakan sebagai pendusta.
Pendeknya, halal tidaknya angpau tersebut, akan kembali kepada pihak managemen di mana wartawan tersebut bekerja. Prinsip umum yang berlaku adalah:
Orang Islam itu terikat pada kesepakatan (syarat) yang telah ditetapkannya. (Al-Hadits)
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hari Kiamat 26 June 2006, 01:17 | Aqidah > Kiamat | 8.056 views |
Menikah tanpa Restu dari Orang Tua Pihak Puteri 23 June 2006, 06:32 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 6.953 views |
Warisan dan Kontribusi Anak 23 June 2006, 01:45 | Mawaris > Harta waris | 5.905 views |
Apa itu Mazi? 22 June 2006, 04:51 | Thaharah > Najis | 10.921 views |
Benarkah Surat Abasa Teguran kepada Nabi yang Bermuka Masam? 22 June 2006, 01:44 | Al-Quran > Tafsir | 12.677 views |
Pinjam di Koperasi, Ribakah? 22 June 2006, 01:43 | Muamalat > Riba | 9.124 views |
Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung 21 June 2006, 04:21 | Umum > Non muslim | 6.056 views |
Malu Berdoa 21 June 2006, 03:49 | Umum > Tasawuf | 7.319 views |
Saudara Ayah sebagai Wali Nikah 20 June 2006, 23:25 | Pernikahan > Wali | 7.293 views |
Nasakh al-Quran 20 June 2006, 08:57 | Al-Quran > Nasakh | 9.443 views |
Talaq dan Rujuk dalam Islam 20 June 2006, 08:08 | Pernikahan > Talak | 8.108 views |
Hak Waris Kembali ke Orang Tua ketika Anak Meninggal? 20 June 2006, 07:47 | Mawaris > Hak waris | 6.408 views |
Pembatalan Nazar 20 June 2006, 06:22 | Umum > Ritual | 9.948 views |
Kedudukan Harta Suami dalam Pernikahan 19 June 2006, 03:41 | Pernikahan > Hak dan kewajiban | 6.710 views |
Apakah Harun Saudara Maryam itu Nabi Harun? 19 June 2006, 03:34 | Umum > Sejarah | 17.419 views |
Bolehkah Wudhu' dalam WC? 19 June 2006, 03:22 | Thaharah > Wudhu | 11.525 views |
Apakah Hadats itu Kotoran Kecil? 19 June 2006, 02:08 | Thaharah > Hadats | 6.131 views |
Rumah Riba 16 June 2006, 09:54 | Muamalat > Riba | 8.920 views |
Lembaga Keuangan Konvensional Haram? 16 June 2006, 04:52 | Muamalat > Bank | 10.821 views |
Indonesia Negara Jahiliyyah? 16 June 2006, 01:49 | Negara > Khilafah Negara Islam | 6.763 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 48,384,745 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta4-2-2023Subuh 04:36 | Zhuhur 12:08 | Ashar 15:27 | Maghrib 18:21 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|