Dalam sejumlah adat masyarakat di tanah air, banyak kita temukan ritual yang dianggap tidak memiliki latar belakang yang didukung oleh syariat. Hal ini kemudian menjadikan sebagian yang lain meninggalkan ritual tersebut tanpa melakukan cek dan ricek terlebih dahulu. Ada sebuah kebiasaan yang perlahan mulai pudar karena dianggap tidak ada dalilnya, yaitu tentang bersedekah dengan harga perak dari timbangan rambut bayi setelah aqiqah.
Secara garis besar, sebenarnya para ulama telah sepakat akan kebolehannya. Setidaknya ada redaksi hadist yang bisa jadi acuan kebolehannya dengan status shahih atau hasan dari sekian banyak hadist yang diperselisihkan, yakni tatkala fatimah R.A melahirkan Hasan R.A:
Abu Rafi’ berkata, “Ketika Fatimah melahirkan Hasan, Fatimah berkata, “Tidakkah aku mengakikahi anakku dengan menyembelih seekor hewan?” belaiu menjawab: “Jangan, namun cukurlah rambutnya dan bersedekahlah sebesar timbangan rambutnya dengan perak kepada orang-orang miskin dan aufadl, yaitu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang sedang membutuhkan di dalam masjid, atau di pelataran masjid.” Abu Nadlr menyebutkan, “Dari perak kepada aufadl, yaitu ahli shuffah, atau kepada orang-orang miskin.” Fatimah berkata, “Ketika aku melahirkan Husain aku melakukan hal yang sama.” ( HR. Ahmad, Baihaqi dan Thabrani)
Kemudian hadist lain dari yang disahihkan oleh al Hakim dalam mustadraknya:
Rasulullah bersabda: wahai Fatimah, cukurlah kepalanya dan bersedakahlah dengan timbangan rambutnya (HR.Tirmidzi, dan Ibnu Abi Syaibah)
Pendapat Para ulama madzhab
Terkait hal ini, jumhur ulama telah sepakat tentang kesunahan bersedekah dengan timbangan rambut bayi dengan harga perak:
Mayoritas Ulama (Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah) menilai kesunahan mencukur rambut bayi dihari ketujuh masa kelahirannya serta bersedekah seberat timbangan rambutnya dalam bentuk emas atau perak menurut kalangan Malikiyyah dan Syafi’iyyah dan dalam bentuk perak menurut kalangan Hanabilah, dan meskipun si anak tidak dicukur hendaknya tetap disedekahkan.
Sedang kalangan Hanfiyyah menilai bahwa mencukur rambut bayi hukumnya mubah tidak sunah atau bahkan wajib, yang demikian karena menurut kalangan ini berdasarkan keberadaan hukum aqiqah itu sendiri yang menurut mereka adalah mubah sebab Rasulullah SAW saat ditanya tentang aqiqah beliau menjawab :
“Allah tidak menyukai kedurhakaan, barangsiapa ada yang ingin menyembelihkan bagi anak-nya, maka silakan lakukan.” (HR. An Nasai dan al-Hakim).
Perkataan beliau Shallallaahu alaihi wa Sallam, “ingin menyembelihkan” merupakan indikasi yang menunjukkan kemubahanya [1]
Lebih rincinya, berikut pernyataan para ulama dalam kitab fikih masing-masing:
Dalam kitab I’anatu thalibin (syafi’iyah) disebutkan:
Dan disunnahkan mencukur botak rambutnya meskipun bayinya wanita di hari ke tujuh dan bersedekah dari timbangannya dengan emas atau perak[2].
Kemudian dalam syarah mukhtashar khalil (Malikiyah) juga disebutkan:
Dan bersedekah dengan timbangan rambut bayi, yang masyhur adalah mustahab bersedekah dengannya baik dengan harga emas ataupun perak[3].
Tidak Sampai Kepada Wajib
Dalam pemaparan di atas, semua ulama sepakat tentang hukum kebolehannya, dimana madzhab Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah menghukuminya kepada sunnah. Dan Hanafiah hanya sebatas menghukuminya kepada boleh dan bukan termasuk disunnahkan.
Dengan kata lain, perkara sedekah dengan menimbangnya kepada harga emas atau perak ini tidak sampai kepada kategori wajib untuk dilakukan. Dengan kembali kepada prinsip bahwa sebenarnya syariat ada untuk memudahkan setiap hambaNya. Maka yang tidak mampu dan tidak berkenan untuk melakukan hal tersebut tidak mendapatkan beban untuk mengqadha’ atau menggantinya dengan kaffarah.
Adapun adat masyarakat yang kemudian menjadikan ritual ini sebagai suatu yang biasa dijalankan, maka sah saja untuk tetap dijaga dan diikuti tanpa harus menganggap mereka yang tidak melakukannya sebagai sebuah tabu atau aib.
Wallahu a’lam bisshowab
[1] Al Mausuah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah. 26/107
[2] I’anatu thalibin. 2/384
[3] Syarah mukhtashar khalil. 3/48
Serba Serbi Qadha Puasa
Siti Chozanah, Lc | 6 July 2018, 11:02 | 4.762 views |
Bolehkah Shalat Berjamaah Ditinggalkan?
Siti Chozanah, Lc | 12 May 2017, 22:32 | 18.347 views |
Ukuran Sedikit Dari Najis yang Ditolerir
Siti Chozanah, Lc | 23 January 2017, 04:41 | 30.846 views |
Hukum Menghibahkan Seluruh Harta Untuk Ahli Waris
Siti Chozanah, Lc | 15 January 2017, 22:21 | 24.341 views |
Sedekah Dengan Harga Perak Dari Timbangan Rambut Bayi
Siti Chozanah, Lc | 4 January 2017, 08:23 | 11.839 views |
Memandang Wajah Wanita yang Bukan Mahram
Siti Chozanah, Lc | 17 December 2016, 18:27 | 10.633 views |
Wajibkah Seorang Ibu Menyusui Anaknya?
Siti Chozanah, Lc | 27 June 2013, 10:45 | 6.079 views |
Ahmad Zarkasih, Lc | 106 tulisan |
Hanif Luthfi, Lc., MA | 66 tulisan |
Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc, MA | 57 tulisan |
Ahmad Sarwat, Lc., MA | 48 tulisan |
Isnan Ansory, Lc, MA | 26 tulisan |
Firman Arifandi, Lc., MA | 23 tulisan |
Sutomo Abu Nashr, Lc | 20 tulisan |
Aini Aryani, Lc | 19 tulisan |
Galih Maulana, Lc | 15 tulisan |
Muhammad Abdul Wahab, Lc | 13 tulisan |
Ali Shodiqin, Lc | 13 tulisan |
Isnawati, Lc., MA | 9 tulisan |
Muhammad Ajib, Lc., MA | 9 tulisan |
Siti Chozanah, Lc | 7 tulisan |
Tajun Nashr, Lc | 6 tulisan |
Maharati Marfuah Lc | 5 tulisan |
Faisal Reza | 4 tulisan |
Ridwan Hakim, Lc | 2 tulisan |
Muhammad Aqil Haidar, Lc | 1 tulisan |
Muhammad Amrozi, Lc | 1 tulisan |
Luki Nugroho, Lc | 0 tulisan |
Nur Azizah, Lc | 0 tulisan |
Wildan Jauhari, Lc | 0 tulisan |
Syafri M. Noor, Lc | 0 tulisan |
Ipung Multinigsih, Lc | 0 tulisan |
Solihin, Lc | 0 tulisan |
Teuku Khairul Fazli, Lc | 0 tulisan |
Jadwal Shalat DKI Jakarta26-2-2021Subuh 04:41 | Zhuhur 12:07 | Ashar 15:14 | Maghrib 18:17 | Isya 19:25 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|